Terus Perkuat Aspek ESG, PLN Kembangkan Sustainable Linked Loan

Sabtu, 29 Juli 2023 - 06:30 WIB
loading...
Terus Perkuat Aspek ESG, PLN Kembangkan Sustainable Linked Loan
Plt Sekjen Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam sharing session bertema Maximizing PROPER Achievements for Increasing ESG Ratings, Jumat (28/7/2023). Foto/M Faizal
A A A
JAKARTA - PT PLN (Persero) menegaskan komitmen perusahaan untuk terus memperkuat aspek lingkungan, sosial dan tata kelola (environment, social, governance/ESG) dalam keberlanjutan perusahaan. Salah satu upaya ke arah itu antara lain dengan mengembangkan pendanaan yang mengkaitkan ESG dalam kriteria persyaratannya.

"ESG menjadi isu utama di semua level perusahaan, holding, subholding, manajemen atas, menengah maupun dasar. Jadi tidak hanya meng-achieve berapa rating-nya, tapi bagaimana ESG ini bisa melekat ke tiap-tiap fungsi, struktur, masuk ke KPI pegawai, dan unit," ungkap Vice President ESG & Safeguard PLN Imam Mutaqien dalam sharing session bertema "Maximizing PROPER Achievements for Increasing ESG Ratings" yang digelar E2S secara virtual, Jumat (28/7/2023).

Salah satunya, kata Imam, PLN akan mengembangkan pendanaan yang mengkaitkan ESG dalam kriteria persyaratannya, atau sustainable linked loan. Dengan meningkatkan kinerja ESG, kata dia, maka investor akan semakin tertarik untuk bekerja sama dengan PLN. Imam menjelaskan, sejak dibentuknya Divisi ESG & Safeguard, banyak perbankan yang mengundang PLN untuk mempresentasikan ESG. "Akhir tahun lalu, ada green loan USD600 juta yang telah PLN bukukan dengan beberapa sindikasi bank," ungkap Imam.



Secara praktik, jelas dia, ESG sebetulnya bukan sesuatu yang baru di PLN. Namun demikian, selama ini hal-hal tersebut diakuinya cenderung belum terukur. Namun kini setelah menerapkan KPI (key performance index), maka semuanya menjadi terukur. "Tidak hanya sekali jadi, dan tahun depan selesai, itu tidak sustain. Makanya sekarang kita bikin sustain," tuturnya.

Menurut dia, PLN telah menetapkan 12 KPI ESG, yang terus dipantau setiap bulan. "KPI kami coba petakan berdasarkan penilaian dari lembaga rating, ternyata bisa kami tingkatkan untuk naikkan ESG rating kami. Sebagian besar ini adalah indikator ataupun penilaian PROPER," kata Imam. PLN tercatat sukses memboyong 15 Penghargaan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).



Pembicara lainnya, Prof M Fani Cahyandito menyampaikan bahwa perusahaan yang tidak melakukan ESG akan ditinggal investor. Sebab, saat ini para investor sudah sangat memperhatikan aspek ESG dalam operasi sebuah perusahaan. "Investor semakin tersadarkan bahwa perusahaan yang stabil, bisa beroperasi, karyawan produktif adalah perusahaan yang memperhatikan kesejahteraan karyawannya dan juga masyarakat. Perusahaan dipandang lebih punya keberlanjutan dibanding yang tidak menerapkan ESG," ujar Fani.

Sementara, Kepala Bagian Program, Evaluasi, Hukum, Kerjasama dan Teknik Ditjen PPKL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan M Denny T Silaban menambahkan bahwa investasi ESG bertujuan untuk mengukur dampak sosial dan keberlanjutan dari investasi yang dilakukan perusahaan. Perusahaan memenuhi standar ESG dapat mengintegasikan ketiga kriteria tersebut dalam berbisnis dan investasi. "Kalau beyond compliance itu mereka sudah melakukan investasi kepada ESG itu sendiri," ujar Denny.

Dalam diskusi tersebut, Plt Sekjen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menambahkan bahwa ESG kini telah menjadi standar seluruh dunia untuk wujudkan pembangunan berkelanjutan. "Pelaksanaan ESG dalam perusahaan dapat meningkatkan investasi. ESG perlu sejalan dengan transisi energi," tegasnya.
(fjo)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1997 seconds (0.1#10.140)