Terinspirasi Ganjar, Sosialisasi Pencegahan Stunting Digelar di Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Muslimah Ganjar Pranowo menggelar sosialisasi dan penanganan stunting kepada puluhan perempuan muslim di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Sosialisasi bertajuk 'Cukupi Gizi Lengkapi Imunisasi dan Sanitasi' ini bertujuan agar masyarakat memahami strategi penanganan dan pencegahan stunting ini sejak dini.
Koordinator Wilayah Muslimah Ganjar Jakarta Selatan Fairuz Qolbi mengatakan kegiatan tersebut bekerjasama dengan praktisi lembaga Jaringan Indonesia Muda. Puluhan perempuan muslimah dari berbagai usia diberikan pengetahuan seputar stunting seperti pola asuh anak, pola makan, hingga penggunaan sanitasi dan akses air bersih.
"Kemudian mereka juga dipaparkan soal pemenuhan gizi ibu dan anak di fase kehamilan, pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia enam bulan, sampai pentingnya imunisasi anak sebagai benteng pencegahan stunting," ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (29/7/2023).
"Mereka juga dijelaskan bagaimana pencegahan stunting untuk anak-anak, baik secara lingkungan, sosial, serta bagaimana pencegahan yang baik," imbuh Fairuz.
Dia mengatakan kegiatan tersebut terinspirasi sosok Ganjar Pranowo yang punya kepedulian tinggi terhadap penanganan penurunan angka stunting selama dua periode memimpin Jawa Tengah (Jateng) sebagai gubernur.
Berdasarkan perhitungan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), stunting di Jateng tahun 2018 sebesar 24,4 persen dan turun di 2019 menjadi 18,3 persen. Lalu tahun 2020 turun lagi 14,5 persen, 2021 menjadi 12,8 persen hingga pada tahun 2022 berada di angka 11,9 persen.
"Antusiasme masyarakat sangat tinggi dan serius menyaksikan sosialisasi stunting. Mereka banyak bertanya dalam acara ini," jelasnya.
Sosialisasi bertajuk 'Cukupi Gizi Lengkapi Imunisasi dan Sanitasi' ini bertujuan agar masyarakat memahami strategi penanganan dan pencegahan stunting ini sejak dini.
Koordinator Wilayah Muslimah Ganjar Jakarta Selatan Fairuz Qolbi mengatakan kegiatan tersebut bekerjasama dengan praktisi lembaga Jaringan Indonesia Muda. Puluhan perempuan muslimah dari berbagai usia diberikan pengetahuan seputar stunting seperti pola asuh anak, pola makan, hingga penggunaan sanitasi dan akses air bersih.
"Kemudian mereka juga dipaparkan soal pemenuhan gizi ibu dan anak di fase kehamilan, pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia enam bulan, sampai pentingnya imunisasi anak sebagai benteng pencegahan stunting," ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (29/7/2023).
"Mereka juga dijelaskan bagaimana pencegahan stunting untuk anak-anak, baik secara lingkungan, sosial, serta bagaimana pencegahan yang baik," imbuh Fairuz.
Dia mengatakan kegiatan tersebut terinspirasi sosok Ganjar Pranowo yang punya kepedulian tinggi terhadap penanganan penurunan angka stunting selama dua periode memimpin Jawa Tengah (Jateng) sebagai gubernur.
Berdasarkan perhitungan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), stunting di Jateng tahun 2018 sebesar 24,4 persen dan turun di 2019 menjadi 18,3 persen. Lalu tahun 2020 turun lagi 14,5 persen, 2021 menjadi 12,8 persen hingga pada tahun 2022 berada di angka 11,9 persen.
"Antusiasme masyarakat sangat tinggi dan serius menyaksikan sosialisasi stunting. Mereka banyak bertanya dalam acara ini," jelasnya.
(nng)