Jutaan Pekerja China Serbu Indonesia, Luhut Sebut Jangan Suka Manipulasi Data!

Jum'at, 23 Desember 2016 - 16:44 WIB
Jutaan Pekerja China Serbu Indonesia, Luhut Sebut Jangan Suka Manipulasi Data!
Jutaan Pekerja China Serbu Indonesia, Luhut Sebut Jangan Suka Manipulasi Data!
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan geram dengan isu yang menyebutkan bahwa jutaan pekerja asal China telah menyerbu Indonesia. Dia meminta pihak yang menyebarkan isu tersebut untuk tidak memanipulasi data dan menyebarkan isu yang tidak benar.

Dia menegaskan bahwa kabar tersebut tidaklah benar. Menurutnya, jumlah pekerja China yang ada di Indonesia tidak sampai berjumlah jutaan. Jumlah tenaga kerja ilegal asal China hanya sekitar 800 orang.

"Kita jangan merusak diri sendiri dengan membuat berita tidak benar. Jangan manipulasi rakyat. Berita yang benar dari data yang kami miliki, tenaga kerja dari China yang mungkin ilegal itu hanya 800 orang. Satu angka yang wajar dan tentu bisa terjadi dengan luasnya wilayah Indonesia," katanya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (23/12/2016).

Purnawirawan bintang empat ini mengakui, memang ada jutaan warga negara China di Indonesia. Namun, mereka bukanlah pekerja ilegal seperti yang disebutkan banyak pihak, melainkan wisatawan yang melancong ke Indonesia.

Menurutnya, jumlah wisatawan asal China yang melancong ke Indonesia saat ini mencapai 1,3 juta orang. Namun sambung dia, jumlah ini masih terbilang kecil karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan 10 juta wisatawan China berkunjung ke Indonesia.

"Presiden Jokowi minta ke Presiden Xi Jinping agar mengirim 10 juta turis China datang ke Indonesia. Kemarin ada 1,3 juta turis datang ke Indonesia dari China. Angka ini masih jauh tapi angka itu diplesetkan jadi tenaga kerja kasar China yang masuk ke Indonesia," imbuh dia.

Selain itu, sambung mantan Menkopolhukam ini, China bukanlah investor terbesar yang ada di Indonesia. Investasi China di Indonesia masih kalah saing dengan Jepang, yang menduduki posisi nomor dua setelah Singapura dalam hal investasi di Indonesia.

"Jumlah investasi China dibanding Jepang itu timpang. Masih jauh lebih banyak Jepang daripada China. China belum termasuk lima besar investor di Indonesia," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6318 seconds (0.1#10.140)