Harga Cabai Meroket, Petani Bibit Menuai Berkah

Rabu, 11 Januari 2017 - 19:20 WIB
Harga Cabai Meroket, Petani Bibit Menuai Berkah
Harga Cabai Meroket, Petani Bibit Menuai Berkah
A A A
DEMAK - Kenaikan harga cabai yang sangat tinggi justru membawa berkah tersendiri bagi para petani bibit tanaman cabai di Kabupaten Demak. Sejak terjadi kenaikan harga, omzet penjualan bibit juga naik hingga 50%.

Pembeli bibit tanaman cabai datang bukan hanya dari kalangan petani, melainkan para pengecer dengan jumlah pembelian kecil. Mereka bermaksud menanam di pekarangan atau pot untuk dikonsumsi sendiri.

Sentra pembibitan tanaman cabai di Desa Kedungori, Kecamatan Dempet misalnya, ramai dikunjungi pembeli, terutama dari wilayah Kabupaten Demak. Sebab, kenaikan harga cabai tidak berpengaruh terhadap harga bibit tanamannya.

Salah satu petani bibit tanaman cabai Diah Pratiwi mengatakan, bahwa peningkatan penjualan bibit tanaman cabai mencapai 50% sejak harga cabai di pasaran meroket. “Kalau biasanya yang membeli bibit itu dari kalangan petani, kali ini justru dari rumahan. Meski jumlah pembelian sedikit, atau mengecer tapi banyak pembeli,” jelasnya, Rabu (11/1/2017).

Lebih lanjut dia menerangkan harga bibit cabai dijual sekitar Rp300 per batang. Sehingga, para pembeli biasanya membeli sekitar Rp5.000 sampai Rp10.000. Sebab, bibit tanaman tersebut di tanam di ladang terbatas, bahkan sebagain besar di pot. Di Desa Kedungori ada sekitar 17 warga secara perseorangan atau kelomok tani yang membuka usaha pembibitan cabai.

Selain bibit tanaman cabai, juga dijual sejumlah bibit sayur mayur lainya, seperti terong, bawang, hingga pepaya. “Banyak juga yang mengambil bibit dari sini, seperti orang Kudus, Pati, dan Purwodadi,” ungkapnya.

Ratmi (34) seorang warga Kadilangu mengatakan, dirinya membeli bibit tanaman cabai karena resah dengan harga cabai yang melambung tinggi. “Saya malah ingin menanam cabai sendiri di rumah. Sepertinya menanam cabai mudah perawatannya,” tuturnya.

Menurutnya, cabai bukan menjadi komoditas utama dalam kebutuhan hidup. Namun, hampir semua masakan masyarakat membutuhkan cabai untuk selera rasa. “Kalau makan tidak ada pedasnya, tidak enak. Ya, kurang lengkap,” papar dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4487 seconds (0.1#10.140)