Tingkat Pemulihan Bisnis Hotel di Nusa Dua Bali Capai 91 Persen

Selasa, 08 Agustus 2023 - 17:33 WIB
loading...
Tingkat Pemulihan Bisnis...
Jajaran direksi ITDC paparkan kinerja perhotelan di Nusa Dua, Bali. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation ( ITDC ) mencatat tingkat pemulihan bisnis hotel di Nusa Dua, Bali, mencapai 91%. Pemulihan terjadi pada semester I-2023 dibandingkan dengan periode yang sama 2022.



Direktur Utama ITDC Ari Respati mengatakan, proses pemulihan bisnis hotel di Nusa Dua terjadi pasca-pandemi atau pada saat Indonesia memasuki era endemi. Dia mencatat, periode transisi tersebut membuat jumlah wisatawan domestik di Nusa Dua naik signifikan, sehingga berdampak pada okupansi atau jumlah hunian hotel di kawasan.

"Kalau 91% itu recovery pertumbuhan (hotel) dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Ari saat Media Gathering, Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Ari merinci, tingkat hunian (occupancy rate) hotel di Nusa Dua sejak tahun lalu hingga kuartal II-2023 berada di posisi 97,33%. Bahkan, pada Juli tahun ini angkanya mencapai 81%.

"Kalau dilihat dari kunjungan dari orang datang, kan ada orang datang ke Nusa Dua itu tidak semua stay, hanya berkunjung, itu hampir 22%. Dan tingkat hunian, saya bicara bulan Juli saja itu sudah mencapai 81% rata-rata tingkat huniannya," ucapnya.

Secara agregat, occupancy rate industri hotel di Nusa Dua didorong oleh wisatawan domestik. Hanya saja, Ari tidak merinci secara spesifik persentase jumlah wisatawan asal Indonesia itu.

Menurutnya, wisatawan domestik menjadi pasar baru yang tengah mengalami pertumbuhan pesat. Pihaknya pun fokus pada pengembangan wisatawan lokal, selain wisatawan mancanegara.

"Terlihat ada pertumbuhan market baru yang selama ini mungkin orang yang berkecimpung di dunia pariwisata itu terlewat dalam memberikan atensi, yaitu wisatawan domestik," tuturnya.



"Jadi, sekadar informasi buat temen-teman bahwa persentase dari tingkat hunian rata-rata hotel di Nusa Dua saat ini didominasi oleh tamu domestik. Ini pun bisa dibilang dalam kondisi yang belum normal, kenapa karena China market belum masuk, ada tapi tercatat flat," lanjut dia.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1309 seconds (0.1#10.140)