Investasi untuk Bangun Brand yang Kuat Harus Ditingkatkan

Sabtu, 28 Januari 2017 - 23:38 WIB
Investasi untuk Bangun Brand yang Kuat Harus Ditingkatkan
Investasi untuk Bangun Brand yang Kuat Harus Ditingkatkan
A A A
JAKARTA - Dalam era perdagangan internasional yang kian kompetitif, Indonesia harus meningkatkan jumlah brand yang mendunia. Hal ini juga sulit karena tingkat investasi untuk branding masih lemah atau hanya 6,6% dari total investasi di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Srie Agustina menyebut proses branding bukan hanya sekedar membuat logo atau tagline semata. Namun ada proses panjang yang membuat persepsi konsumen terbentuk seperti yang diinginkan.

“Tingkat kesadaran orang tentang brand Indonesia sangat minim. Bahkan ada produk Indonesia yang dibilang dari luar negeri. Harus ada investasi jangka panjang untuk menciptakan brand yang kuat di mata masyarakat. Ini strategi untuk berkompetisi saat ini,” ujar Srie di acara Indonesia Prestige Brand Award 2017, di Hotel Pullman di Jakarta, Sabtu (28/1/2017).

Selain itu, dia juga menambahkan dalam era perekonomian internasional yang terbuka ini maka pemerintah akan menggenjot produk-produk strategis dalam rangka meningkatkan daya saing di pasar internasional. Untuk itu, Indonesia diharapkan punya produk unggulan.

"Pak Jokowi sering mengatakan, kita harus punya country branding dengan membangun posisi dan diferensiasi. Sehingga, imej negara kian dikenal di dunia internasional. Itu yang kita hadapi," paparnya.

Untuk mencapai itu, kata dia, pihaknya telah melakukan reformasi ekonomi dengan melakukan penyederhanaan kebijakan, debirokratisasi, dan derugalasi agar iklim usaha semakin sehat. Apalagi, kata dia, indeks kemudahan berbisnis membaik, meski indeks daya saing kian melorot. "Tapi kita optimis bisa mengejar perbaikan peringkat easy doing business, seperti target Pak Presiden ada di posisi 41," ujar dia.

Dia mencontohkan komoditas jagung yang saat ini bisa menjadi brand dari Provinsi Gorontalo. "Kalau kita bicara jagung akan teringat Gorontalo yang dikembangkan Pak Fadel (Fadel Muhammad, mantan Gubernur Gorontalo). Tapi untuk membangun itu (brand) perlu proses yang amat panjang," jelasnya.

Di tempat yang sama, anggota DPR dari Fraksi Golkar, Fadel Muhammad menegaskan, saat menjadi gubernur, dirinya berusaha untuk menciptakan brand di Gorontalo itu. "Saya temukan jagung. Akhirnya rakyat mengikuti tanam jagung itu dan sekarang menjadi komoditas berstandar internasional. Sehingga Gorontalo terkenal dengan jagungnya," ungkap founder Warta Ekonomi ini.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0238 seconds (0.1#10.140)