Harga Turun, Pemerintah Harap Pengguna Gas Industri Meningkat

Selasa, 31 Januari 2017 - 15:25 WIB
Harga Turun, Pemerintah Harap Pengguna Gas Industri Meningkat
Harga Turun, Pemerintah Harap Pengguna Gas Industri Meningkat
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berharap tingkat penggunaan (utilisasi) gas di sektor industri semakin meningkat. Hal ini seiring dengan diturunkannya harga gas untuk industri menjadi USD6 per MMBTU.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar mengungkapkan, harga gas industri di Indonesia sebelumnya sangat mahal bahkan hingga di atas USD10 per MMBTU. Padahal, di Singapura harga gas hanya USD4,5 hingga USD5 per MMBTU, Vietnam USD7,5 per MMBTU dan Amerika Serikat (AS) sebesar USD3,5 per MMBTU.

"Harga gas memang menjadi masalah yang cukup lama. Padahal harga gas di mulut tambang hanya USD2 per MMBTU," katanya dalam acara Indonesia Economic Outlook 2017 yang diselenggarakan Koran SINDO dan SINDOnews.com di Pullman Hotel, Jakarta, Selasa (31/1/2017).

Menurutnya, mahalnya harga gas industri terjadi karena mata rantai dalam industri gas di Tanah Air sangatlah banyak. Selain itu, sumber gas yang jauh dari pengguna membuat biaya distribusi juga menjadi mahal. "Ada biaya investasi, ada margin, biaya operasional. Dan di gas ini tradernya banyak sehingga harga gas masih mahal," imbuh dia.

Menurutnya, mahalnya harga gas industri ini membuat tingkat utilisasi gas masih minim. Oleh karena itu, tambah Haris, dengan diturunkannya harga gas industri menjadi USD6 per MMBTU diharapkan tingkat utililisasinya akan semakin meningkat.

"Contoh baja kapasitas produksi 10 juta ton, namun utilisasi hanya 48%. Begitu harga gas bisa turun, kita harap utilisasi bisa naik hingga 90%. Ini PR bersama bagaimana kita upayakan gas ini bukan hanya sebagai devisa negara. Namun pendorong pertumbuhan industri sebagai bahan baku," tegasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5462 seconds (0.1#10.140)