Didesak Situasi Ekonomi Amerika, Rupiah Akan Bergerak Sempit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari ini laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpeluang melemah. Pasalnya, faktor global yang menjadi sentimen negatif masih mempengaruhi mata uang garuda.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS masih dalam tekanan turun di kisaran 0,58% yang mengindikasikan kekhwatiran pasar dan minat terhadap aset aman dolar AS masih tinggi. ( Baca juga:Kasus Covid-19 di AS Mungkin Puluhan Kali Lebih Besar dari yang Dilaporkan )
"Di sisi lain sikap The Fed (bank sentral AS) yang masih akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar dan stimulus dalam jangka waktu yang lebih lama mendukung penguatan aset-aset berisiko," ujar Ariston di Jakarta, Kamis (30/7/2020).
Dia melanjutkan, sentimen yang bertolak belakang ini berpotensi membuat rupiah bergerak dalam kisaran sempit.
"Seperti kemarin dengan potensi di kisaran 14.450-14.600," jelasnya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS masih dalam tekanan turun di kisaran 0,58% yang mengindikasikan kekhwatiran pasar dan minat terhadap aset aman dolar AS masih tinggi. ( Baca juga:Kasus Covid-19 di AS Mungkin Puluhan Kali Lebih Besar dari yang Dilaporkan )
"Di sisi lain sikap The Fed (bank sentral AS) yang masih akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar dan stimulus dalam jangka waktu yang lebih lama mendukung penguatan aset-aset berisiko," ujar Ariston di Jakarta, Kamis (30/7/2020).
Dia melanjutkan, sentimen yang bertolak belakang ini berpotensi membuat rupiah bergerak dalam kisaran sempit.
"Seperti kemarin dengan potensi di kisaran 14.450-14.600," jelasnya.
(uka)