Menteri Rini Buka Rakernas IPC Bahas Peta Jalan Perusahaan

Jum'at, 10 Februari 2017 - 22:24 WIB
Menteri Rini Buka Rakernas IPC Bahas Peta Jalan Perusahaan
Menteri Rini Buka Rakernas IPC Bahas Peta Jalan Perusahaan
A A A
JAKARTA - Menteri BUMN Rini Soemarno membuka kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau IPC yang diselenggarakan di IPC Corporate University, Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Rakernas yang dilaksanakan selama dua hari pada 9-10 Februari 2017 dengan tema “Enhancement IPC Menuju Kinerja Unggul” merupakan aktivitas rutin IPC untuk melakukan evaluasi pencapaian 2016.

Rakernas IPC bertujuan menjembatani kebutuhan komunikasi internal antara direksi IPC dan manajemen anak perusahaan, cabang pelabuhan, dan divisi-divisi. Rakernas juga diisi arahan dari direksi IPC dan focus group discussion (FGD) terkait dengan program-program peningkatan tata kelola perusahaan (GCG), optimalisasi pendapatan, dan biaya perusahaan.

"BUMN harus berfungsi sebagai value creator dan agent of development agar lebih optimal dalam kehadirannya bagi negera melalui sinergi dan kemitraan,” ungkap Rini dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Jumat (10/2/2017).

Menyikapi permintaan menteri BUMN, IPC telah menetapkan peta jalan perusahaan (corporate roadmap) hingga 2020. Selain itu, direksi telah menetapkan target kinerja IPC 2017. Target ini meliputi trafik peti kemas 6,8 juta TEUs, pendapatan Rp10,5 triliun, EBITDA Rp3,6 triliun, total aset Rp52 triliun, dan belanja modal Rp4,6 triliun (murni tanpa partisipasi ekuitas).

“Perusahaan telah menetapkan corporate roadmap yang sejalan dengan visi baru untuk menjadi pengelola pelabuhan berkelas dunia, yang unggul dalam operasional dan pelayanan," kata Elvyn G. Masassya, direktur utama IPC.

Dia menegaskan, IPC juga berupaya menghadirkan pertumbuhan superior berkelanjutan, dimana perusahaan mulai melakukan pembenahan di semua aspek secara bertahap. Fase fit in infrastructure secara komprehensif diselesaikan pada 2016 sebagai fondasi yang solid untuk dilanjutkan dengan fase peningkatan (enhancement) pada 2017.

Menurut Elvyn, tahun 2017 merupakan tahun enhancement. Sehingga perusahaan perlu secara komprehensif meneruskan transformasi untuk memperkuat dan mengembangkan bisnis dan tindakan di atas fondasi yang telah dibangun pada periode sebelumnya.

Perbaikan dan peningkatan dalam aspek operasional dan pelayanan, termasuk pengadaan, modernisasi alat, dan program pemasaran; pengembangan anak perusahaan; pembangunan infrastruktur pada pelabuhan-pelabuhan baru; dukungan aktif terhadap program pemerintah untuk pembentukan holding; dan perkuatan dan pengembangan usaha akan menjadi benang merah perusahaan pada 2017.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3339 seconds (0.1#10.140)