Wall Street Semringah Jelang Pidato Bos The Fed Jerome Powell, 3 Indeks Utama Menanjak
loading...
Wall Street dibuka menguat pada perdagangan, Jumat (25/8) waktu setempat menjelang pidato Gubernur bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve, Jerome Powell. Foto/Dok
A
A
A
NEW YORK - Wall Street dibuka menguat pada perdagangan, Jumat (25/8) waktu setempat menjelang pidato Gubernur bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve, Jerome Powell. Dijadwalkan Powell bakal menyampaikan pidato di depan para bankir hari ini.
Dow Jones Industrial Average naik 0,45% di level 34.252,39. S&P 500 tumbuh 0,37% menjadi 4.392,50, sedangkan Nasdaq Composite naik 0,39% di posisi 13.516,50.
Pernyataan bos The Fed di Jackson Hole ini bakal menjadi perhatian para pelaku pasar untuk mengukur peluang kelanjutan suku bunga.
Sejumlah analis percaya Powell belum akan menampakkan sikap dovishnya, dan justru akan tetap membawa sinyal untuk melakukan pengetatan lebih lanjut. Nada hawkish atas nama "menjinakkan inflasi" dipandang masih bakal keluar dari mulut pria berusia 70 tahun itu.
"Dia (Powell) tidak mungkin mengatakan pertarungan inflasi telah berakhir, dan bahkan mengakhiri periode pengetatan,” kata Ekonom Spartan Capital, Peter Cardillo, dilansir Reuters, Jumat (25/8/2023).
Powell dipandang bakal fokus terhadap data makro untuk melihat potensi kenaikan inflasi. "Powell juga mungkin akan terus mengatakan bahwa mereka (The Fed) akan terus memantau data inflasi dari bulan ke bulan," paparnya.
Selain kabar The Fed, pelaku pasar juga akan memantau dengan survei konsumen dari Universitas Michigan. Indikator FedWatch CME Group membaca peluang sebesar 80,5% bahwa The Fed akan menahan suku bunga acuan.
Angka ini melandai dari 89% pada pekan lalu, menyusul kekhawatiran baru terkait tambahan 25 bps pada pertemuan bulan September.
Dow Jones Industrial Average naik 0,45% di level 34.252,39. S&P 500 tumbuh 0,37% menjadi 4.392,50, sedangkan Nasdaq Composite naik 0,39% di posisi 13.516,50.
Pernyataan bos The Fed di Jackson Hole ini bakal menjadi perhatian para pelaku pasar untuk mengukur peluang kelanjutan suku bunga.
Sejumlah analis percaya Powell belum akan menampakkan sikap dovishnya, dan justru akan tetap membawa sinyal untuk melakukan pengetatan lebih lanjut. Nada hawkish atas nama "menjinakkan inflasi" dipandang masih bakal keluar dari mulut pria berusia 70 tahun itu.
"Dia (Powell) tidak mungkin mengatakan pertarungan inflasi telah berakhir, dan bahkan mengakhiri periode pengetatan,” kata Ekonom Spartan Capital, Peter Cardillo, dilansir Reuters, Jumat (25/8/2023).
Powell dipandang bakal fokus terhadap data makro untuk melihat potensi kenaikan inflasi. "Powell juga mungkin akan terus mengatakan bahwa mereka (The Fed) akan terus memantau data inflasi dari bulan ke bulan," paparnya.
Selain kabar The Fed, pelaku pasar juga akan memantau dengan survei konsumen dari Universitas Michigan. Indikator FedWatch CME Group membaca peluang sebesar 80,5% bahwa The Fed akan menahan suku bunga acuan.
Angka ini melandai dari 89% pada pekan lalu, menyusul kekhawatiran baru terkait tambahan 25 bps pada pertemuan bulan September.
(akr)
Explore More