BRI Restrukturisasi Kredit Debitur Terdampak Covid-19 Rp176,01 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA -
Kepala Divisi Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Bank BRI) Made Antara Jaya menjelaskan bahwa BRI melakukan empat langkah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Langkah pertama, jelas dia, program restrukturisasi debitur terdampak Covid-19 yang per Juni 2020 sudah mencapai sebesar Rp176,01 triliun, atau 26% dari total portofolio, dengan total debitur sebanyak 2,8 juta pelaku usaha. Rinciannya, untuk usaha mikro sebanyak 1,39 juta orang dengan outstanding Rp64 triliun. Sementara untuk yang KUR (ritel dan kecil) sebanyak 1,371 juta orang dengan outstanding Rp24,3 triliun.
"Artinya, Rp88 triliun lebih dari total Rp176,01 triliun dinikmati UMKM dan debitur KUR," ungkap Made dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM di Jakarta, Kamis (30/7/2020).
(Baca Juga: Hanya 3,5 Bulan, Nilai Restrukturisasi Kredit Bank Pelat Merah Capai Rp441 T)
Langkah kedua, lanjut dia, adalah stimulus subsidi bunga KUR dan non-KUR. Ketiga, implementasi dari PMK 70 tentang penempatan uang negara di bank-bank Himbara dimana BRI mendapat sebesar Rp10 triliun.
"Dalam satu bulan, kita sudah menyalurkan sebesar Rp24 triliun, atau 240% untuk 565.000 debitur", kata Made. Rinciannya, untuk usaha mikro sebesar Rp18 triliun dan untuk usaha kecil Rp4,8 triliun.
Keempat, lanjut Made, menjalankan program kredit Kumpedes Bangkit dan KMK Tangguh, dengan bunga dan persyaratan yang mudah dan ringan. "Kami menambah modal bagi pelaku usaha mikro dan kecil yang terkena dampak Covid-19, namun tidak parah alias masih ada nafas usahanya. Jangan sampai mereka terpuruk", tegas Made.
Dia menyebutkan, pihaknya sudah melakukan survei lapangan mengenai debitur (khususnya KUR Mikro) yang masih berjalan pada periode April-Mei 2020 namun kekurangan modal. "Untuk itu, BRI hadir dengan tujuan jangan sampai usaha mereka yang masih memiliki prospek bagus menjadi tenggelam," tegasnya.
(Baca Juga: Dalam 3 Bulan, BRI Pede Bisa Salurkan Kredit dari Dana PEN 9 Kali Lipat)
Di BRI, lanjut Made, ada produk yang dinamakan Kumpedes Bangkit, dengan maksimal kredit Rp25 juta, atau 20% dari plafon kredit yang sudah didapat sebelumnya. "Ibaratnya, mereka sudah memiliki piring, gelas, dan sendok, BRI menambah dagingnya untuk diolah," paparnya.
Kepala Divisi Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Bank BRI) Made Antara Jaya menjelaskan bahwa BRI melakukan empat langkah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Langkah pertama, jelas dia, program restrukturisasi debitur terdampak Covid-19 yang per Juni 2020 sudah mencapai sebesar Rp176,01 triliun, atau 26% dari total portofolio, dengan total debitur sebanyak 2,8 juta pelaku usaha. Rinciannya, untuk usaha mikro sebanyak 1,39 juta orang dengan outstanding Rp64 triliun. Sementara untuk yang KUR (ritel dan kecil) sebanyak 1,371 juta orang dengan outstanding Rp24,3 triliun.
"Artinya, Rp88 triliun lebih dari total Rp176,01 triliun dinikmati UMKM dan debitur KUR," ungkap Made dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM di Jakarta, Kamis (30/7/2020).
(Baca Juga: Hanya 3,5 Bulan, Nilai Restrukturisasi Kredit Bank Pelat Merah Capai Rp441 T)
Langkah kedua, lanjut dia, adalah stimulus subsidi bunga KUR dan non-KUR. Ketiga, implementasi dari PMK 70 tentang penempatan uang negara di bank-bank Himbara dimana BRI mendapat sebesar Rp10 triliun.
"Dalam satu bulan, kita sudah menyalurkan sebesar Rp24 triliun, atau 240% untuk 565.000 debitur", kata Made. Rinciannya, untuk usaha mikro sebesar Rp18 triliun dan untuk usaha kecil Rp4,8 triliun.
Keempat, lanjut Made, menjalankan program kredit Kumpedes Bangkit dan KMK Tangguh, dengan bunga dan persyaratan yang mudah dan ringan. "Kami menambah modal bagi pelaku usaha mikro dan kecil yang terkena dampak Covid-19, namun tidak parah alias masih ada nafas usahanya. Jangan sampai mereka terpuruk", tegas Made.
Dia menyebutkan, pihaknya sudah melakukan survei lapangan mengenai debitur (khususnya KUR Mikro) yang masih berjalan pada periode April-Mei 2020 namun kekurangan modal. "Untuk itu, BRI hadir dengan tujuan jangan sampai usaha mereka yang masih memiliki prospek bagus menjadi tenggelam," tegasnya.
(Baca Juga: Dalam 3 Bulan, BRI Pede Bisa Salurkan Kredit dari Dana PEN 9 Kali Lipat)
Di BRI, lanjut Made, ada produk yang dinamakan Kumpedes Bangkit, dengan maksimal kredit Rp25 juta, atau 20% dari plafon kredit yang sudah didapat sebelumnya. "Ibaratnya, mereka sudah memiliki piring, gelas, dan sendok, BRI menambah dagingnya untuk diolah," paparnya.
(fai)