Bahlil Ungkap Banyak Konglomerat Siap Garap IKN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkap sejumlah konglomerat siap mendanai pembangunan IKN Nusantara . Bahlil mengatakan sudah ada beberapa konglomerat di Indonesia yang siap berkontribusi.
Menurut Bahlil, saat ini sudah ada konsorsium yang terdiri dari para pengusaha Indonesia yang siap menanamkan modalnya di IKN yang diketuai oleh bos perusahaan Agung Sedayu Group. Sedangkan anggotanya Salim Group yang merupakan induk dari Indofood, dan Sinar Mas Group.
"Yang sudah masuk itu Pak Aguan (Agung Sedayu), Pak Anthony Salim (Indofood), kemudian Pak Franky Widjaja (Sinar Mas). Mereka sudah punya konsorsium," ujar Bahlil di Ice BSD, dikutip Jumat (1/9/2023).
Bahlil menjelaskan para konglomerat tersebut siap melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pada bulan September mendatang. Masing-masing akan menggarap fasilitas kota, mulai dari rumah sakit, sekolah, pusat perbelanjaan dan hiburan.
"Bisa dong bisa (peletakan batu pertama bulan September), sedikit lagi kok selesai," sambungnya.
Lebih lanjut Bahlil menjelaskan pada pembangunan IKN tahap awal diprioritaskan untuk para pelaku usaha di dalam negeri terlebih dahulu. Sebab saat ini masalah lokasi lahan juga belum sepenuhnya bisa dilakukan pembangunan.
Sehingga ketersediaan lahan terbatas, karena pembangunan juga masih fokus dilakukan pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Sehingga para investor dalam negeri juga bisa nantinya mendapatkan kawasan-kawasan yang premium paling dekat dengan pusat kota.
Setelah itu baru investor dari luar negeri diharapkan mulai masuk untuk mendanai IKN. Mengingat ke depannya pembangunan IKN sendiri juga bakal mengandalkan pendanaan dari luar negeri. Bahkan kantong pemerintah dari APBN hanya berkontribusi 20% untuk pembangunan infrastruktur dasar, sedangkan sisanya dicari lewat investasi.
"Tahap pertama kita prioritaskan dalam negeri dulu, khususnya untuk membangun hotel, taman-taman, gedung-gedung, sekolah, rumah sakit, mal, dan sebagian fasilitas umum," kata Bahlil.
Di samping itu, Badan Otorita IKN mencatat hingga saat ini setidaknya terdapat 256 lebih perusahaan menyatakan surat minat investasi ke IKN. Dari total LOI tersebut ada 8 perusahaan yang siap untuk melakukan pembangunan.
Ke-8 perusahaan yang siap melakukan groundbreaking antara lain, Pakuwon Group, RS. Hermina, Jakarta International School, Ciputra Gorup, PT PP (Persero), Jambuwuluk Hotels & Resort, Vassanta Innopark, hingga Agung Sedayu Group, yang belum lama ditunjuk untuk memimpin konsorsium PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) investasi di IKN.
Menurut Bahlil, saat ini sudah ada konsorsium yang terdiri dari para pengusaha Indonesia yang siap menanamkan modalnya di IKN yang diketuai oleh bos perusahaan Agung Sedayu Group. Sedangkan anggotanya Salim Group yang merupakan induk dari Indofood, dan Sinar Mas Group.
"Yang sudah masuk itu Pak Aguan (Agung Sedayu), Pak Anthony Salim (Indofood), kemudian Pak Franky Widjaja (Sinar Mas). Mereka sudah punya konsorsium," ujar Bahlil di Ice BSD, dikutip Jumat (1/9/2023).
Bahlil menjelaskan para konglomerat tersebut siap melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pada bulan September mendatang. Masing-masing akan menggarap fasilitas kota, mulai dari rumah sakit, sekolah, pusat perbelanjaan dan hiburan.
"Bisa dong bisa (peletakan batu pertama bulan September), sedikit lagi kok selesai," sambungnya.
Lebih lanjut Bahlil menjelaskan pada pembangunan IKN tahap awal diprioritaskan untuk para pelaku usaha di dalam negeri terlebih dahulu. Sebab saat ini masalah lokasi lahan juga belum sepenuhnya bisa dilakukan pembangunan.
Sehingga ketersediaan lahan terbatas, karena pembangunan juga masih fokus dilakukan pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Sehingga para investor dalam negeri juga bisa nantinya mendapatkan kawasan-kawasan yang premium paling dekat dengan pusat kota.
Setelah itu baru investor dari luar negeri diharapkan mulai masuk untuk mendanai IKN. Mengingat ke depannya pembangunan IKN sendiri juga bakal mengandalkan pendanaan dari luar negeri. Bahkan kantong pemerintah dari APBN hanya berkontribusi 20% untuk pembangunan infrastruktur dasar, sedangkan sisanya dicari lewat investasi.
"Tahap pertama kita prioritaskan dalam negeri dulu, khususnya untuk membangun hotel, taman-taman, gedung-gedung, sekolah, rumah sakit, mal, dan sebagian fasilitas umum," kata Bahlil.
Di samping itu, Badan Otorita IKN mencatat hingga saat ini setidaknya terdapat 256 lebih perusahaan menyatakan surat minat investasi ke IKN. Dari total LOI tersebut ada 8 perusahaan yang siap untuk melakukan pembangunan.
Ke-8 perusahaan yang siap melakukan groundbreaking antara lain, Pakuwon Group, RS. Hermina, Jakarta International School, Ciputra Gorup, PT PP (Persero), Jambuwuluk Hotels & Resort, Vassanta Innopark, hingga Agung Sedayu Group, yang belum lama ditunjuk untuk memimpin konsorsium PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) investasi di IKN.
(uka)