Tren Berubah Usai Pandemi, Pegiat Event Diminta Siapkan Strategi

Rabu, 29 April 2020 - 21:02 WIB
loading...
Tren Berubah Usai Pandemi,...
Ilustrasi kapal wisata. Foto/Dok Kemenparekraf
A A A
JAKARTA - Pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya di bidang industri penyelenggara kegiatan (event) diminta mempersiapkan strategi untuk menghadapi perubahan tren baru dalam berwisata sekaligus bersiap menghadapi proyeksi lonjakan kinerja pariwisata pascapandemi Covid-19.

Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Nia Niscaya menjelaskan, pascapandemi Covid-19 diperkirakan akan terjadi paradigma dan tren berwisata baru yang lebih mengarah pada kesehatan dan kenyamanan pada berbagai sektor mulai dari atraksi, akomodasi, preferensi produk, transportasi, hingga label higienis.

“Seperti dari sisi atraksi, wisatawan akan lebih memilih dan fokus pada atraksi wisata yang memperhatikan physical distancing atau social distancing serta memperhatikan kapasitas daya tampung, di Italia sudah melakukan bagaimana penerapan social distancing di area pantai,” ujarnya saat diskusi virtual Indonesia Professional Organizer Society (IPOS) BAKUSAPA B2B Virtual Forum, Rabu (29/4/2020).

Dari sisi transportasi, sebelum wabah terjadi umumnya wisatawan tidak terlalu memperhatikan jumlah, lama transit, harga penerbangan, hingga harga penyeberangan menggunakan ferry. Namun, pascapandemi diprediksi terdapat perubahan, wisatawan akan lebih memperhatikan waktu lama transit dan jika perlu penerbangan langsung.

“Contoh lain di Batam dan Bintan, kenyamanan, sanitasi, dan higenitas di kapal ferry juga menjadi perhatian. Terlebih ferry menjadi salah satu moda transportasi untuk bisa membawa wisatawan Singapura. Contoh lainnya maskapai Emirates yang melakukan rapid test kepada seluruh calon penumpangnya,” tuturnya.

Untuk preferensi produk, lanjut Nia, sebelumnya wisatawan mencari atraksi yang sedang ramai dan viral, serta posisinya dekat atau bahkan di perkotaan. Namun nantinya tren itu berubah ke arah kesehatan, aktivitas outdoor yang memiliki udara sejuk, self-driving, dan private tour.

Tren baru juga akan tampak di sisi akomodasi. Jika dulu wisatawan memikiran harga, nantinya harga sudah tidak lagi terlalu diperhatikan. Adapun yang jadi perhatian adalah higienitas, sanitasi, dan keamanan.

“Untuk tipe akomodasinya seperti villa, resort, atau bahkan yang dekat dengan bandara/ferry terminal, sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan akan mudah diakses. Dan yang terakhir adalah label higienitas. Hal ini sudah kami koordinasikan dengan Kementerian Kesehatan dan ini menjadi pekerjaan rumah Kemenparekraf untuk memberikan panduan sebagai pedoman yang dapat disosialisasikan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Nia juga menjelaskan, di tengah fase tanggap darurat pihaknya telah melakukan serangkaian strategi komunikasi baik ke dalam maupun luar negeri. Untuk dalam negeri, Kemenparekraf telah melakukan edukasi terkait bahaya Covid-19 dan kampanye #TundaMudikDulu di media sosial.

Lalu kampanye #kreatifdirumah dan #jelajahdarirumah untuk menginspirasi masyarakat agar tetap kreatif serta menginspirasi perjalanan wisata setelah wabah usai.

“Di sektor ekonomi kreatif, kami juga memiliki kampanye #BeliKreatifLokal untuk 500 UMKM subsektor fesyen, kuliner, dan kriya dengan tujuan untuk membantu promosi atau dengan melakukan festival digital bersama partners e-commerce secara online,” bebernya.

Untuk komunikasi ke luar negeri, Kemenparekraf juga telah melakukan kampanye #StayatHome #TravelTomorrow. Hal itu lantaran penduduk dunia sangat sensitif saat ini, maka promosi luar negeri juga akan lebih menyuarakan tentang #StayatHome, namun tetap kreatif di rumah sambil terus menginspirasi untuk #TravelTomorrow.

“Tidak hanya itu, update info tentang Covid-19 di Indonesia juga dilakukan untuk meningkatkan kredibilitas Indonesia di mata dunia agar orang merasa aman untuk melakukan traveling ke Indonesia setelah wabah berakhir,” pungkasnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kemendag: Ekonomi Kreatif...
Kemendag: Ekonomi Kreatif Punya Potensi Besar untuk Ekspor
Kemenekraf, BSSN, dan...
Kemenekraf, BSSN, dan Kemendag Teken MoU Perkuat Ekonomi Kreatif
PTSI Bagikan Wawasan...
PTSI Bagikan Wawasan Pentingnya Penerapan Prinsip Keberlanjutan untuk Produk EKRAF
Perkuat Rantai Pasok...
Perkuat Rantai Pasok Digital lewat Jajan Jajanan Lokal
Kemenekraf dan Garuda...
Kemenekraf dan Garuda Indonesia Kolaborasi Kembangkan Potensi Ekonomi Kreatif
Bank bjb Dukung Geliat...
Bank bjb Dukung Geliat Ekonomi Kreatif lewat Musik Jazz
ISFF 2024 Perpanjang...
ISFF 2024 Perpanjang Batas Waktu Pengiriman Karya Film Pendek
Toko Kopi Manusia Hadir...
Toko Kopi Manusia Hadir di BISA Fest, Berharap Kopi Indonesia kian Mendunia
Kemenparekraf Akselerasi...
Kemenparekraf Akselerasi Pembiayaan Teknologi Finansial bagi Pelaku Parekraf
Rekomendasi
Sinopsis Sinetron Mencintaimu...
Sinopsis Sinetron 'Mencintaimu Sekali Lagi' Eps 118: Nekadnya Arini Saat Hamil dan Ketegasan Lingga
Anggis Devaki dan Anggislova,...
Anggis Devaki dan Anggislova, Hubungan Special di Perjalanan Karir Anggis
4 Pemain Timnas Indonesia...
4 Pemain Timnas Indonesia yang Cedera saat Membela Klubnya
Berita Terkini
Cara Daftar Koperasi...
Cara Daftar Koperasi Merah Putih, Simak Panduan Lengkapnya
33 menit yang lalu
Resmi di Bawah OJK,...
Resmi di Bawah OJK, Valbury Komitmen Tingkatkan Layanan Nasabah
41 menit yang lalu
Dukung Swasembada Pangan,...
Dukung Swasembada Pangan, Pengolahan Gabah Modern Garapan Waskita Hasilkan Beras Berkualitas
1 jam yang lalu
Indonesia Bukan Lagi...
Indonesia Bukan Lagi Tempat Parkir Kereta Bekas, Begini Kata Bos KCI
1 jam yang lalu
Emas Terus Cetak Rekor,...
Emas Terus Cetak Rekor, Saham ANTM Diprediksi Bisa Sentuh Rp2.500
1 jam yang lalu
AS dan Greenland Menyimpan...
AS dan Greenland Menyimpan Harta Karun Logam Tanah Jarang Terbesar, Segini Depositnya
1 jam yang lalu
Infografis
3 Strategi Presiden...
3 Strategi Presiden Jokowi untuk Hidup Bersama Pandemi Covid-19
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved