Mantab, BUMN Ini Mampu Bangun Satu Rumah Dalam Seminggu
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Semen Indonesia Group Tbk (SIG) terus berupaya mempercepat pemulihan sektor perumahan . Salah satu upayanya dengan menggenjot waktu penyelesaian konstruksi.
Selain itu, SIG juga menjalin kerja sama dengan PT Bank Tabungan Negara (BTN). Kerja sama ini untuk mendukung pemerintah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang menjadi rangkaian kegiatan mengurangi dampak Covid-19.
Direktur Utama SIG Hendi Prio Santoso menjelaskan, melalui kerja sama ini SIG menyediakan solusi teknologi konstruksi melalui One-Day-One-Home (Dynahome) sebagai solusi pembangunan rumah dengan metode cetak di tempat. Teknologi itu mempercepat proses pekerjaan dinding rumah dengan kualitas tinggi dalam satu hari secara massal dengan biaya yang efisien. ( Baca juga:BTN Bikin Pengajuan Kredit Rumah Jadi Makin Mudah )
Teknologi Dynahome dapat menyelesaikan pekerjaan pembangunan rumah tiga kali lebih banyak (336 rumah dalam 90 hari) dibanding metode konvensional. Menurut Hendi, teknologi ini juga mampu memberikan solusi terhadap tantangan yang dihadapi oleh stakeholders dalam pemenuhan kebutuhan perumahan di Indonesia.
“Tantangan bagi developer yaitu lamanya proses konstruksi rumah yang menghambat waktu akuisisi customer. Tantangan bagi kontraktor adalah periode konstruksi lama yang mempengaruhi pemanfaatan kredit modal kerja, akurasi perencanaan dan realisasi terhadap proses konstruksi. Sedangkan tantangan bagi pemilik rumah adalah kualitas rumah layak huni serta lamanya waktu menunggu rumah terbangun” kata Hendi Prio Santoso dalam keterangan tertulisnya Jumat (31/7/2020).
Sementara itu, Direktur Utama BTN Pahala N. Mansury mengatakan, sebagai salah satu entitas perbankan dalam ekosistem perumahan, adanya keberpihakan pemerintah mulai dari aturan hingga penempatan dana negara menjadi angin yang segar.
“Kredit yang dialirkan BTN juga memiliki dampak ekonomi jangka panjang. Sebab, kredit tersebut akan menjadi tempat tinggal yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Tidak hanya itu, kredit yang disalurkan ke sektor perumahan pun akan memberikan multiplier effect terhadap industri lainnya,” jelasnya.
Selain itu, SIG juga menjalin kerja sama dengan PT Bank Tabungan Negara (BTN). Kerja sama ini untuk mendukung pemerintah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang menjadi rangkaian kegiatan mengurangi dampak Covid-19.
Direktur Utama SIG Hendi Prio Santoso menjelaskan, melalui kerja sama ini SIG menyediakan solusi teknologi konstruksi melalui One-Day-One-Home (Dynahome) sebagai solusi pembangunan rumah dengan metode cetak di tempat. Teknologi itu mempercepat proses pekerjaan dinding rumah dengan kualitas tinggi dalam satu hari secara massal dengan biaya yang efisien. ( Baca juga:BTN Bikin Pengajuan Kredit Rumah Jadi Makin Mudah )
Teknologi Dynahome dapat menyelesaikan pekerjaan pembangunan rumah tiga kali lebih banyak (336 rumah dalam 90 hari) dibanding metode konvensional. Menurut Hendi, teknologi ini juga mampu memberikan solusi terhadap tantangan yang dihadapi oleh stakeholders dalam pemenuhan kebutuhan perumahan di Indonesia.
“Tantangan bagi developer yaitu lamanya proses konstruksi rumah yang menghambat waktu akuisisi customer. Tantangan bagi kontraktor adalah periode konstruksi lama yang mempengaruhi pemanfaatan kredit modal kerja, akurasi perencanaan dan realisasi terhadap proses konstruksi. Sedangkan tantangan bagi pemilik rumah adalah kualitas rumah layak huni serta lamanya waktu menunggu rumah terbangun” kata Hendi Prio Santoso dalam keterangan tertulisnya Jumat (31/7/2020).
Sementara itu, Direktur Utama BTN Pahala N. Mansury mengatakan, sebagai salah satu entitas perbankan dalam ekosistem perumahan, adanya keberpihakan pemerintah mulai dari aturan hingga penempatan dana negara menjadi angin yang segar.
“Kredit yang dialirkan BTN juga memiliki dampak ekonomi jangka panjang. Sebab, kredit tersebut akan menjadi tempat tinggal yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Tidak hanya itu, kredit yang disalurkan ke sektor perumahan pun akan memberikan multiplier effect terhadap industri lainnya,” jelasnya.
(uka)