Jamin Pasokan PLTU, PLN EPI Uji Coba Coal Blending Facility
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bekerja sama dengan PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) melakukan uji coba Shipment Coal Handling & Blending Facility di pelabuhan milik Krakatau Steel, Cilegon, Banten. Coal Blending Facility (CBF) merupakan teknologi yang paling strategis untuk menjamin pasokan batu bara ke pembangkit serta menjadikan operasional lebih efisien.
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, sebagai penjamin utama rantai pasok energi primer ke pembangkit, pihaknya harus terus melakukan berbagai upaya untuk memastikan pasokan terjaga. Upaya ini salah satunya dilakukan dengan memperkuat rantai pasok batu bara. CBF, jelas dia, memastikan pasokan batu bara dengan kalori yang ada cukup dan mampu diserap oleh pembangkit lewat pencampuran terlebih dahulu.
"Coal Blending Facility ini dapat memberikan value creation di mana pencampuran memungkinkan PLTU untuk mendapatkan spesifikasi batu bara yang optimum sesuai dengan standar kebutuhan boiler," jelas Iwan di Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Iwan menjelaskan, uji coba yang dilakukan di Cilegon ini langsung dikirim ke PLTU Jawa 7. "Dari hasil uji coba menunjukan butuh waktu 8 jam perjalanan, sehingga proses loading unloading batu bara ke pembangkit lebih efisien. PLTU Jawa 7, kata dia, selama ini membutuhkan batu bara dengan kapasitas 680.000 metrik ton per bulan.
Selama ini, jelas dia, kebutuhan batu bara PLTU Jawa 7 adalah yang memiliki kalori 4.800. Dengan adanya CBF ini, lanjut dia, maka sumber batu bara low rank coal dari pemasok bisa di-blending dengan batu bara berkalori lebih tinggi sehingga didapatkan kalori yang sesuai. Manfaat utama dengan adanya CBF di dekat dengan lokasi pembangkit, imbuh dia, adalah memberikan rasa aman bagi PLTU baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
" Value creation yang didapat dari langkah ini sebesar Rp27 miliar. Selain itu, bisa meningkatkan HOP dan memastikan bahwa stok batu bara untuk pembangkit dalam kondisi aman," paparnya.
Ke depan, sambung dia, CBF akan menjadi aliran bisnis baru bagi anak perusahaan PLN EPI, dalam hal ini PLN Batu Bara Niaga (PLN BBN) untuk menciptakan produk batu bara baru yang sesuai dengan permintaan pasar melalui coal blending.
Selain itu, kerja sama dengan PT Krakatau Bandar Samudera sebagai penyedia jasa pemcampuran batu bara dan fasilitas pelabuhan juga memberikan nilai tambah berupa sinergi BUMN. "KBS pun mampu meningkatkan utilisasi idle asset sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi negara," tutupnya.
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, sebagai penjamin utama rantai pasok energi primer ke pembangkit, pihaknya harus terus melakukan berbagai upaya untuk memastikan pasokan terjaga. Upaya ini salah satunya dilakukan dengan memperkuat rantai pasok batu bara. CBF, jelas dia, memastikan pasokan batu bara dengan kalori yang ada cukup dan mampu diserap oleh pembangkit lewat pencampuran terlebih dahulu.
"Coal Blending Facility ini dapat memberikan value creation di mana pencampuran memungkinkan PLTU untuk mendapatkan spesifikasi batu bara yang optimum sesuai dengan standar kebutuhan boiler," jelas Iwan di Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Iwan menjelaskan, uji coba yang dilakukan di Cilegon ini langsung dikirim ke PLTU Jawa 7. "Dari hasil uji coba menunjukan butuh waktu 8 jam perjalanan, sehingga proses loading unloading batu bara ke pembangkit lebih efisien. PLTU Jawa 7, kata dia, selama ini membutuhkan batu bara dengan kapasitas 680.000 metrik ton per bulan.
Selama ini, jelas dia, kebutuhan batu bara PLTU Jawa 7 adalah yang memiliki kalori 4.800. Dengan adanya CBF ini, lanjut dia, maka sumber batu bara low rank coal dari pemasok bisa di-blending dengan batu bara berkalori lebih tinggi sehingga didapatkan kalori yang sesuai. Manfaat utama dengan adanya CBF di dekat dengan lokasi pembangkit, imbuh dia, adalah memberikan rasa aman bagi PLTU baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Baca Juga
" Value creation yang didapat dari langkah ini sebesar Rp27 miliar. Selain itu, bisa meningkatkan HOP dan memastikan bahwa stok batu bara untuk pembangkit dalam kondisi aman," paparnya.
Ke depan, sambung dia, CBF akan menjadi aliran bisnis baru bagi anak perusahaan PLN EPI, dalam hal ini PLN Batu Bara Niaga (PLN BBN) untuk menciptakan produk batu bara baru yang sesuai dengan permintaan pasar melalui coal blending.
Selain itu, kerja sama dengan PT Krakatau Bandar Samudera sebagai penyedia jasa pemcampuran batu bara dan fasilitas pelabuhan juga memberikan nilai tambah berupa sinergi BUMN. "KBS pun mampu meningkatkan utilisasi idle asset sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi negara," tutupnya.
(fjo)