Persiapkan Generasi Emas Indonesia pada 2045, TJSL Peruri Fokus Penanggulangan Stunting
loading...
A
A
A
KARAWANG - Sebagai salah satu masalah kesehatan nasional, stunting perlu mendapatkan perhatian dan penanganan khusus dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, hingga tingkat keluarga. Menanggapi hal ini, Peruri selaku BUMN yang memiliki lokasi pabrik di daerah Karawang berupaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Karawang.
Hal ini sejalan dengan concern dari Pemerintah Kabupaten Karawang untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya. Pada akhir Agustus 2023 lalu, Peruri menggelar pembukaan Program Penanggulangan Stunting untuk Desa Parungmulya, Karawang di Kantor Desa Parungmulya.
Acara ini dibuka oleh Kepala Biro Strategic Corporate Branding & TJSL Peruri , Ratih Sukma Pratiwi yang disaksikan oleh Kepala Desa Parungmulya Karawang, perwakilan dari Bappeda Karawang, Dinas DPPKB Karawang, Dinas Kesehatan Karawang, Universitas Singaperbangsa Karawang dan Puskemas Ciampel.
Program penanggulangan stunting merupakan salah satu program TJSL Peruri yang berfokus pada bidang kesehatan dalam rangka meningkatkan gizi balita dan menurunkan angka stunting yang ada di Indonesia, khususnya Kabupaten Karawang yang turut serta berfokus mengatasi stunting.
Stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Karena mengalami kekurangan gizi menahun, pertumbuhan bayi stunting lebih kurang dari standar balita seumurnya.
Masalah stunting penting untuk diselesaikan, karena berpotensi mengganggu potensi sumber daya manusia dan berhubungan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian anak.
Pada tahun ini, Peruri fokus menanggulangi 13 balita stunting yang berada di Desa Parungmulya, di mana Desa Parungmulya merupakan salah satu desa Lokus (Lokasi Khusus) dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting berdasarkan Surat Keputusan Bupati Karawang tahun 2022.
Program Penanggulangan Stunting yang dijalankan Peruri akan dilaksanakan selama 5 (lima) bulan, di antaranya meliputi kegiatan sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) terkait stunting kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki anak stunting, pemberian obat cacing serta pemberian makan siang kepada balita stunting.
Program Penanggulangan Stunting Peruri bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Singaperbangsa Karawang serta dengan Pemerintah Desa Parungmulya dan kader-kader posyandu dalam pelaksanaan kegiatannya.
“Kami melihat di Karawang masih terdapat masalah stunting khususnya di Desa Parungmulya oleh karena itu kami berupaya mengatasi masalah tersebut melalui penyelenggaraan program penanggulangan stunting. Program ini sejalan dengan misi perusahaan untuk memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan, kepada bangsa dan negara serta sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Kepala Biro Strategic Corporate Branding & TJSL Peruri, Ratih Sukma Pratiwi.
Program penanggulangan stunting merupakan hal yang mendesak untuk dilakukan. Program ini bisa dilakukan melalui pemeriksaan kehamilan dan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil guna mencukupi kandungan gizi dan zat besi pada ibu hamil, serta pemberian makanan tambahan berupa protein hewani pada anak usia 6-24 bulan seperti telur, ikan, ayam, daging dan susu.
Percepatan penurunan angka stunting harus dilakukan secara holistik, integratif, dan berkualitas. Peran aktif dari seluruh pihak sangat dibutuhkan dalam memastikan pelaksanaan program penanggulangan stunting dapat berjalan dengan baik di masing-masing daerah guna mempersiapkan generasi emas Indonesia pada 2045.
Baca Juga
Hal ini sejalan dengan concern dari Pemerintah Kabupaten Karawang untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya. Pada akhir Agustus 2023 lalu, Peruri menggelar pembukaan Program Penanggulangan Stunting untuk Desa Parungmulya, Karawang di Kantor Desa Parungmulya.
Acara ini dibuka oleh Kepala Biro Strategic Corporate Branding & TJSL Peruri , Ratih Sukma Pratiwi yang disaksikan oleh Kepala Desa Parungmulya Karawang, perwakilan dari Bappeda Karawang, Dinas DPPKB Karawang, Dinas Kesehatan Karawang, Universitas Singaperbangsa Karawang dan Puskemas Ciampel.
Baca Juga
Program penanggulangan stunting merupakan salah satu program TJSL Peruri yang berfokus pada bidang kesehatan dalam rangka meningkatkan gizi balita dan menurunkan angka stunting yang ada di Indonesia, khususnya Kabupaten Karawang yang turut serta berfokus mengatasi stunting.
Stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Karena mengalami kekurangan gizi menahun, pertumbuhan bayi stunting lebih kurang dari standar balita seumurnya.
Masalah stunting penting untuk diselesaikan, karena berpotensi mengganggu potensi sumber daya manusia dan berhubungan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian anak.
Pada tahun ini, Peruri fokus menanggulangi 13 balita stunting yang berada di Desa Parungmulya, di mana Desa Parungmulya merupakan salah satu desa Lokus (Lokasi Khusus) dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting berdasarkan Surat Keputusan Bupati Karawang tahun 2022.
Program Penanggulangan Stunting yang dijalankan Peruri akan dilaksanakan selama 5 (lima) bulan, di antaranya meliputi kegiatan sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) terkait stunting kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki anak stunting, pemberian obat cacing serta pemberian makan siang kepada balita stunting.
Program Penanggulangan Stunting Peruri bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Singaperbangsa Karawang serta dengan Pemerintah Desa Parungmulya dan kader-kader posyandu dalam pelaksanaan kegiatannya.
“Kami melihat di Karawang masih terdapat masalah stunting khususnya di Desa Parungmulya oleh karena itu kami berupaya mengatasi masalah tersebut melalui penyelenggaraan program penanggulangan stunting. Program ini sejalan dengan misi perusahaan untuk memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan, kepada bangsa dan negara serta sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Kepala Biro Strategic Corporate Branding & TJSL Peruri, Ratih Sukma Pratiwi.
Program penanggulangan stunting merupakan hal yang mendesak untuk dilakukan. Program ini bisa dilakukan melalui pemeriksaan kehamilan dan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil guna mencukupi kandungan gizi dan zat besi pada ibu hamil, serta pemberian makanan tambahan berupa protein hewani pada anak usia 6-24 bulan seperti telur, ikan, ayam, daging dan susu.
Percepatan penurunan angka stunting harus dilakukan secara holistik, integratif, dan berkualitas. Peran aktif dari seluruh pihak sangat dibutuhkan dalam memastikan pelaksanaan program penanggulangan stunting dapat berjalan dengan baik di masing-masing daerah guna mempersiapkan generasi emas Indonesia pada 2045.
(akr)