Indonesia-AS Teken Sembilan Kerja Sama Sektor Energi

Jum'at, 21 April 2017 - 15:17 WIB
Indonesia-AS Teken Sembilan Kerja Sama Sektor Energi
Indonesia-AS Teken Sembilan Kerja Sama Sektor Energi
A A A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan hari ini mendampingi Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menyaksikan sembilan penandatanganan kesepakatan business to business (B to B) antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Kerja sama ini bagian dari kunjungan kerja Wakil Presiden AS Mike Pence ke Indonesia.

Seperti dilansir dari laman resmi Kementerian ESDM, Jumat (21/4/2017), sembilan penandatanganan kesepakatan B to B tersebut, pertama, ExxonMobil akan menandatangani kontrak penjualan LNG sebanyak 1 juta ton/tahun dengan PT Pertamina (Persero) selama 20 tahun, yang akan berlaku pada 2025.

Kerja Sama Pacific Infra Capital, PT Infra Cerdas Indonesia dan PT PLN untuk pemasangan smart-metering di jaringan listrik Jawa-Bali. Ketiga, kerja sama PLN-PowerPhase untuk pemasangan TurboPhase booster system pada PLTG. Teknologi tersebut dapat mengurangi konsumsi bahan bakar, mengurangi emisi dan memperbesar output listrik yang dihasilkan.

Keempat, kerja sama PLN-Applied Material untuk memasang Fault Current Limiter yang dapat mengurangi Fault Current Levels di jaringan listrik Jawa Barat. Applied Materials berkeinginan untuk melakukan FS untuk teknologi ini pada gardu induk 500 kv.

Kelima, kerja sama PLN-Halliburton untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Tulehu Ambon serta strategi jangka panjang untuk pengembangan Panas Bumi.

Keenam, kerja sama Greenbelt Resources dan Jababeka Infrastructure untuk pengembangan fasilitas waste to resource di Jababeka yang akan disebut JababECO. Ketujuh, kerja sama TNI Angkatan Udara Indonesia dengan Lockheed Martin, terkait teknologi Sniper Advanced Targeting Pods (ATP).

Ke delapan, kerja sama Honeywell dengan PT Dirgantara Indonesia untuk penyediaan 34 mesin turboprop TPE331. Kesembilan, kerja sama NextGen dengan Pemerintah Samarinda untuk proyek low carbon waste-to-electricity.

Dalam Kesempatan tersebut, juga diumumkan kerja sama yang telah ditandatangani sebelumnya. Pertama, General Electric (GE) dengan PLN terkait pengadaan turbin yang paling efiesien, dan membantu menekan harga serta mereduksi emisi karbon.

GE dan partner telah mendukung beroperasinya 600 MW pembangkit listrik dalam proyek 35.000 MW dan akan mensuplai tambahan listrik sebesar 2.650 MW.

Kedua, kerja sama Ormat Technologies dengan PLN dalam penyelesaian PLTP Sarulla 3x110 MW dengan total investasi sekitar US$ 1,7 miliar. Dari investasi tersebut, sebesar USD260 juta pengadaannya didukung Ormat.

PLTP Sarulla Unit I telah beroperasi secara komersial sejak Maret 2016. PLTP tersebut merupakan salah satu terbesar di dunia dan PLTP paling efisien di Indonesia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4787 seconds (0.1#10.140)