Rupiah Masih Loyo Lawan Dolar AS, Hari Ini Parkir ke Level Rp15.370

Rabu, 13 September 2023 - 15:56 WIB
loading...
A A A
Dari sentimen internal, para ekonom memproyeksikan Bank Indonesia (BI) akan mulai menurunkan suku bunga acuannya di tahun 2024 tepatnya kuartal kedua.

Salah satu penyebabnya adalah stabilnya perekonomian AS dan inflasi yang terkendali dan mendekati 2%. Selain itu, pergeseran proyeksi ini dikarenakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang kembali melemah.

“Pasalnya, ini akan berdampak pada Imported inflation (inflasi impor). Sehingga, suku bunga acuan BI yang saat ini berada di level 5,75 persen harus dipertahankan,” ujar Ibrahim.

Meskipun, inflasi sudah berada di kisaran target sasaran BI sebesar 3,0±1% yaitu di level 3,27% secara tahunan (yoy) pada Agustus 2023.

Di sisi lain, BI juga menunggu sinyal dari The Fed untuk berhenti menaikkan dan mulai menurunkan suku bunga acuannya, yang mana hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat inflasi di AS, apakah terkendali atau malah terjadi resesi.

Semakin memburuknya ekonomi di AS, tentu akan mempercepat sinyal turunnya suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Adapun berdasarkan histori, bila The Fed menaikkan suku bunga secara agresif, maka ada kemungkinan terjadi resesi. Dampak kebijakan suku bunga yang ketat itu bisa 1 sampai 2 tahun ke depan.

Sehingga para ekonom bisa memperkirakan apabila ekonomi AS mengalami resesi, hal tersebut akan berdampak pada tren hyper inflasi menurun.

Berdasarkan sentimen diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan besok diprediksi bergerak fluktuatif kemudian cenderung ditutup melemah lagi di rentang Rp15.350 - Rp15.450 per USD.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2378 seconds (0.1#10.140)