BNI Perluas Jangkauan Agen46 di Papua

Selasa, 09 Mei 2017 - 23:33 WIB
BNI Perluas Jangkauan Agen46 di Papua
BNI Perluas Jangkauan Agen46 di Papua
A A A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memperluas jangkauan layanannya melalui pembukaan agen-agen Laku Pandai bernama Agen46 di Jayapura dan Wamena, Papua.

Terdapat lima Agen46 yang dibuka di Jayapura, yaitu agen Tumijan, Rosana Mokay, Yoppy Yolanda Suebu, Sandora, dan Nanang Qosim. Sementara di Wamena telah ditunjuk empat Agen46 BNI, yaitu agen Halimah, Mochammad Sholehudin, Rayudin, dan Agen Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Jayawijaya.

Perluasan layanan perusahaan ini berbarengan dengan penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Indonesia Pintar (PIP). Di mana BNI bersama Kementerian Sosial RI serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menyalurkan bantuan sosial PKH dan PIP untuk masyarakat di Jayapura dan Wamena, Papua.

Penyaluran bantuan secara simbolis disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Distrik Muara Tami, Skow, Kota Jayapura, Papua, Selasa (9/5/2017) dan di Wamena, Jayawijaya, Papua, Rabu (10/5/2017). Hadir pada kesempatan tersebut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta, Direktur Hubungan Kelembagaan & Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati, serta masyarakat para penerima bantuan sosial PKH dan siswa-siswi penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang menjadi sarana penyaluran bantuan PIP.

Untuk menunjukkan kesiapan dalam menyalurkan bantuan sosial PKH dan PIP, BNI membuka booth-booth Agen46 di lokasi acara. Pada kesempatan tersebut diujicoba penyaluran Bantuan Sosial PKH Non Tunai yang dicairkan menjadi uang tunai baik melalui mesin EDC BNI yang dioperasikan di Agen46 maupun melalui ATM BNI. Terobosan lain juga dilakukan dengan menggunakan mesin EDC di Agen46 untuk mencairkan bantuan bagi siswa yang menjadi penerima manfaat PIP. BNI memang menjadi bank yang ditunjuk menjadi bank penyalur bantuan PIP untuk seluruh siswa SMA dan SMK di Indonesia.

Para Penerima manfaat PKH di Papua ini mendapatkan buku tabungan sekaligus Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dimana di dalam kartu tersebut berisi nominal sejumlah uang bantuan sosial dari Kementrian Sosial, dimana KKS tersebut berfungsi sebagai kartu Debit ATM bagi penerima PKH. Keunggulan utama KKS adalah terdapat dua sistem yang tertanam di dalamnya, yaitu tertanam fungsi tabungan (Saving) dan fungsi juga sebagai e-Wallet. Dimana e-Wallet tersebut juga nantinya dapat digunakan untuk berbelanja bahan kebutuhan pokok sembako. Dengan dua fungsi tersebut, penerima manfaat bantuan sosial PKH dapat membelanjakan dana bantuan sosial atau berupa pembelian bahan kebutuhan pokok, atau menarik dana bantuan sosial secara tunai.

Agen46 merupakan agen individu yang ditunjuk oleh BNI sebagai kepanjangan tangan BNI dalam melakukan layanan perbankan sederhana seperti tarik tunai tabungan, setoran tabungan, transfer antar rekening, pembelian pulsa serta pembayaran rekening listrik, Agen46 ini dapat dikembangkan menjadi e-Warong KUBE atau Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama secara Elektronik, yang merupakan koperasi yang mendapatkan wewenang untuk menyalurkan bantuan sosial pemerintah sekaligus menjadi penjual bahan kebutuhan pokok (Rumah Pangan Kita) sekaligus juga berfungsi sebagai Branchless Banking (sebagai Agen46), sehingga menjadi sebuah perpaduan yang lengkap.

“Apabila ada sisa dana dari pengembalian dana bantuan sosial, BNI memastikan dananya tersimpan sebagai tabungan, sehingga akan mendapatkan bunga dan tidak hilang,” ujar Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta dalam keterangan reseminya kepad SINDOnews, Selasa (9/5/2017).

Bantuan untuk Siswa

Pada program bantuan pemerintah untuk para siswa yang disebut dengan Program Indonesia Pintar (PIP), BNI ditunjuk sebagai bank penyalur bantuan untuk tingkat SMA di seluruh Indonesia. Pada penyaluran bantuan PIP 2015 BNI menggunakan produk Tabunganku, adapun untuk penyaluran PIP Tahun 2016 dan tahun-tahun selanjutnya menggunakan BNI Simpanan Pelajar (Simpel). Nilai bantuan yang diberikan kepada para siswa SMA ini berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta.

Pada penyaluran PIP 2017, BNI dipercayakan menyalurkan dana PIP untuk tingkat SMA sebesar Rp1,12 triliun yang akan disalurkan pada 1,2 juta siswa dan untuk tingkat SMK sebesar Rp1,08 triliun yang akan disalurkan pada 1,6 juta siswa melalui rekening Simpanan Pelajar yang dibukakan di Kantor Cabang BNI di seluruh Indonesia.

Pada Tingkat SMA, pencairan bantuan oleh siswa secara nasional telah mencapai 18,53% untuk 130.977 rekening dengan nilai bantuan sebesar Rp109,1 miliar. Pencairan bantuan untuk Provinsi Papua sudah mencapai 10,41% untuk 639 siswa dengan nilai bantuan Rp533 juta.

Sementara itu pada Tingkat SMK sampai dengan posisi 1 Mei 2017, dari 3 tahapan bantuan, dana yang disalurkan berjumlah Rp592,2 miliar untuk 688.116 siswa. Pencairan bantuan oleh siswa secara nasional sudah mencapai 24,78% untuk 171.932 rekening dengan nilai bantuan sebesar Rp146,7 miliar. Pencairan bantuan untuk Provinsi Papua mencapai 7,43% untuk 95 siswa dengan nilai bantuan Rp85 juta.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7511 seconds (0.1#10.140)