Luhut Ingin Tawarkan Proyek Infrastruktur di KTT OBOR

Kamis, 11 Mei 2017 - 17:58 WIB
Luhut Ingin Tawarkan Proyek Infrastruktur di KTT OBOR
Luhut Ingin Tawarkan Proyek Infrastruktur di KTT OBOR
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan berencana menawarkan proyek-proyek nasional di depan investor internasional saat konferensi tingkat tinggi (KTT) One Belt One Road (OBOR) di Beijing, China pada 14-15 Mei 2017. Hal ini dibahas saat menggelar rapat final persiapan ketika Presiden diagendakan akan menghadir OBOR summit.

Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai pertemuan bilateral serta beberapa yang dimasukkan dalam daftar proyek yang akan ditawarkan pemerintah untuk didanai investasi Program Pengembangan Jalur Sutra China (One Belt One Road). "Kita juga manfaatkan bantuan yang bisa kita manfaatkan untuk menyeimbangkan pembangunan Jawa dan luar Jawa," kata dia di kantornya, Kamis (11/5/2017).

Salah satunya di Sumatera Utara yang akan dibangun kombinasi jalur kereta api agar bisa terkoneksi dengan kota-kota lainnya. "Ini di Sumatera Utara jadi jalan kereta api. Disitu sudah ada Kuala Tanjung, nah sekarang kita kombinasikan jalur kereta api, konektifitas di situ. Sampai ke Danau Toba sampai ke Duri, Dumai, Pekanbaru. Satu area semua itu, agar semua terkoneksi," katanya.

Kemudian di Manado juga akan dibangun, agar konektifitasnya lebih terbuka lagi dan lebih baik lagi infrastruktur transportasinya. Luhut mengakui, saat ini ada beberapa proyek serupa yang sedang diusahakan oleh pemerintah untuk membangun infrastruktur transportasi.

Pemerintah akan berupaya mengejar investasi infrastruktur dari China. Upaya tersebut akan dilakukan dalam pelaksanaan KTT OBOR, yang diinisiasi China untuk mewujudkan jalur sutra era modern di China pertengahan bulan ini. Presiden Jokowi dijadwalkan hadir dalam forum tersebut.

"Satu proyek itu USD10 miliar. Mungkin total kira-kira USD30 miliar. Tapi ini kita sejauh mungkin mengeluarkan dari pinjaman negara. Kita mau bikin b to b atau p to p. Karena kita anggap seperti Sumatera itu kan bankable, sehingga bisa dibiayai. Jadi tidak perlu takut nanti rasio hutang kita meningkat dari 25%," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7182 seconds (0.1#10.140)