Harta Miliarder Singapura Melonjak Naik Jadi Rp2.714 Triliun

JAKARTA - Ekspatriat terus menandai eksistensinya dalam jajaran orang terkaya di Singapura . Salah satunya adalah pendiri Meta Platforms (sebelumnya Facebook), Eduardo Saverin yang menduduki posisi pertama dengan jumlah kekayaan bersih USD16 miliar atau setara Rp245,3 triliun (Kurs Rp15.333 per USD).



Pria berusia 41 tahun kelahiran Brasil itu, menjadi miliarder paling kaya yang dihitung dalam dolar. Harta kekayaan miliknya bertambah USD6,4 miliar karena lonjakan saham Meta, yang baru-baru ini meluncurkan rival Twitter Threads. Sejak terakhir kali Forbes mengukur harta Eduardo Saverin, kini mengalami lonjakan hampir sebesar 70%.



Selain itu, Saverin yang juga memiliki perusahaan modal ventura B Capital Group dengan aset yang dikelola USD6,3 miliar, untuk membantunya menggeser Li Xiting, Chairman Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics, pemasok peralatan medis.

Setelah menduduki posisi teratas selama dua tahun, Li tergelincir ke peringkat ke-3 karena saham perawatan kesehatan mengalami tekanan di tengah upaya anti-korupsi China terhadap sektor farmasi.

Pergantian posisi puncak ini terjadi di tengah perlambatan ekonomi Singapura yang tahun lalu tumbuh 3,6% dan diperkirakan akan naik sedikit 0,5%-1,5% pada tahun 2023 karena ekspor yang lamban dan penurunan output manufaktur. Terlepas dari tren penurunan ini, kekayaan gabungan dari 50 orang terkaya Singapura naik 8% menjadi USD177 miliar atau setara Rp2.714 triliun.

Selanjutnya ada pengusaha properti, Robert dan Philip Ng dari Far East Organization yang mempertahankan tempat kedua, meskipun kekayaan dua bersaudara ini sedikit turun menjadi USD14,8 miliar. Dari sektor real estat lainnya ada Kwek Leng Beng, dimana Ia bertahan di peringkat ke-5 dengan kekayaannya naik 18% ke rekor USD11 miliar.

Setelah pandemi, City Developments yang terdaftar dalam bursa Kwek sekali lagi mengincar akuisisi global dan membeli St Katharine Docks yang ikonik di pusat kota London seharga USD500 juta pada bulan Maret.

Setengah dalam daftar orang terkaya Singapura, melihat kekayaan mereka bertambah tahun ini, dengan enam di antaranya masing-masing melonjak lebih dari USD1 miliar. Termasuk di dalamnya beberapa keluarga yang kekayaannya terkait dengan perbankan.

Keluarga Lee, yang memiliki saham di OCBC, dan keluarga Lien dari United Overseas Bank adalah pemenang terbesar dalam hal persentase.

Di sisi lain sebelumnya Singapura dilanda skandal politik yang menyentuh salah satu miliarder dalam daftar. Pada bulan Juli, biro anti-korupsi negara itu menangkap dan membebaskan dengan jaminan menteri transportasi Singapura serta raja hotel Ong Beng Seng. (Perusahaan Ong, Hotel Properties, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tidak ada tuntutan yang diajukan dan dia akan terus menjabat sebagai direktur pelaksana.)

Dua pengusaha yang berasal dari China termasuk di antara tiga pendatang baru tahun ini. Liang Xinjun, salah satu pendiri konglomerat China Fosun International, yang sekarang menjalankan kantor keluarganya, XIN Family, dari Singapura, memulai debutnya di No. 22 dengan harta USD2,15 miliar.

Debutan lainnya adalah David Xueling Li, salah satu pendiri dan chairman JOYY yang terdaftar di Nasdaq, yang berkantor pusat di Singapura, platform streaming langsung dan media sosial. Lalu ada juga Lim Kaling dari Singapura, investor awal pembuat perangkat game Razer, bergabung dengan pendiri perusahaan Min-Liang Tan dalam daftar.

Sedangkan yang mengalami penurunan yakni David Chen, mantan miliarder salah satu pendiri e-commerce dan perusahaan game Sea, melihat sahamnya turun seiring hasil mengecewakan di kuartal kedua. Salah satu pendiri Sea Forrest Li dan Gang Ye tetap berada di jajaran meskipun kekayaan mereka turun paling banyak dalam persentase di antara semua yang terdaftar.