EIB Siap Gelontorkan Rp16,38 Triliun Danai Proyek Transportasi Umum di Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Investasi Eropa (European Investment Bank/EIB) siap menggelontorkan dana hingga 1 miliar euro atau setara Rp16,38 triliun untuk mendanai proyek moda transportasipublikdi DKI Jakarta. Komitmen pembiayaan tersebut dikemukakan Head of European Investment Bank Group for Southeast Asia and Pacific Sunita Lukhoo kepada PT MRT Jakarta.
"Kami telah berbicara dengan MRT Jakarta, kami telah berjanji memberikan 1 miliar (euro) untuk mendanai proyek-proyek besar. EIB telah berkomitmen untuk membiayai transportasi di Jakarta," ujar Sunita di Jakarta, Sabtu (23/9/2023).
Dia mengatakan, dukungan Bank Investasi Eropa tersebut diharapkan mengakselerasi peralihan penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi umum di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Sunita mengatakan bahwa masyarakat Jakarta harus mengubah pola pikir terkait pilihan transportasi yang mereka gunakan.
"Kita harus mengubah pola pikir terhadap kendaraan, yaitu kendaraan roda dua, mobil pribadi, sudah tidak ramah lingkungan lagi. Kita harus beralih ke transportasi massal," ajaknya.
Sunita mengatakan, emisi karbon yang berasal dari kendaraan bermotor konvensional memberi efek buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Menurut dia, perlu ada upaya agresif agar tidak persoalan lingkungan tidak diwariskan kepada generasi mendatang.
"Kita harus membangun lingkungan hijau untuk masa depan, anak-anak, dan generasi mendatang. Kita terbuka, kita punya banyak dana untuk proyek berkelanjutan, jadi kapanpun pemerintah siap untuk minta pembiayaannya," tandasnya.
"Kami telah berbicara dengan MRT Jakarta, kami telah berjanji memberikan 1 miliar (euro) untuk mendanai proyek-proyek besar. EIB telah berkomitmen untuk membiayai transportasi di Jakarta," ujar Sunita di Jakarta, Sabtu (23/9/2023).
Dia mengatakan, dukungan Bank Investasi Eropa tersebut diharapkan mengakselerasi peralihan penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi umum di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Sunita mengatakan bahwa masyarakat Jakarta harus mengubah pola pikir terkait pilihan transportasi yang mereka gunakan.
"Kita harus mengubah pola pikir terhadap kendaraan, yaitu kendaraan roda dua, mobil pribadi, sudah tidak ramah lingkungan lagi. Kita harus beralih ke transportasi massal," ajaknya.
Sunita mengatakan, emisi karbon yang berasal dari kendaraan bermotor konvensional memberi efek buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Menurut dia, perlu ada upaya agresif agar tidak persoalan lingkungan tidak diwariskan kepada generasi mendatang.
"Kita harus membangun lingkungan hijau untuk masa depan, anak-anak, dan generasi mendatang. Kita terbuka, kita punya banyak dana untuk proyek berkelanjutan, jadi kapanpun pemerintah siap untuk minta pembiayaannya," tandasnya.
(fjo)