Gabung ke Gerakan Dedolarisasi BRICS Disebut Langkah Gila
loading...
A
A
A
HARARE - Gabung bersama BRICS dengan agenda dedolarisasi yang terus digaungkan, menurut Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Zimbabwe, Tendai Biti merupakan langkah gila untuk mengikutinya. Belakangan disebutkan Zimbabwe ingin bergabung dengan bank yang didirikan oleh kelompok negara-negara berkembang BRICS.
Akan tetapi perdebatan dedolarisasi telah dimulai sebelum aplikasi negara itu disetujui. Tendai Biti mengatakan, jika pemerintahan Presiden Emmerson Mnangagwa saat ini memutuskan untuk membuang dolar, maka dapat memicu "bencana" ekonomi.
Biti menulis dalam sebuah postingan di X (dulunya Twitter), bahwa setiap langkah menjauh dari greenback adalah "upaya gila untuk mengikuti agenda de-dolarisasi global yang sedang dikejar oleh BRICS & pendukung tatanan dunia baru lainnya,".
Hal itu mengacu pada blok Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan atau BRICS yang belakangan gencar menggaungkan Dedolarisasi. "Langkah ini akan menjadi bencana mutlak & akan merugikan pekerja dan pensiunan," tulisnya.
Dia juga mengatakan, Zimbabwe tidak memiliki kondisi ekonomi yang ideal untuk membuang dolar. Komentar Biti menambah perdebatan sengit yang sedang berlangsung mengenai dedolarisasi, karena Zimbabwe telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan New Development Bank BRICS.
Belakangan wacana dedolarisasi telah dikipasi oleh kekhawatiran bahwa Washington mempersenjatai sistem keuangan global berdenominasi dolar melawan Rusia atas perang Ukraina. Diskusi telah begitu intens, bahkan ada pembicaraan tentang kemungkinan penciptaan mata uang BRICS, meski belum terwujud di akhir pertemuan BRICS pada Agustus lalu
Pertemuan berakhir tanpa pengumuman tentang mata uang bersama, dan selama KTT, para pemimpin dari negara-negara BRICS bahkan memberikan pernyataan yang bertentangan tentang dedolarisasi. Bank BRICS memulai perjalanan menuju dedolarisasi dengan meningkatkan pinjaman dalam mata uang anggota lokal.
Pandangan Biti tentang dedolarisasi juga mencerminkan kekhawatiran lokal Zimbabwe tentang ekonominya. Zimbabwe telah berada dalam krisis ekonomi selama bertahun-tahun, dengan inflasi berjalan pada 101,3% pada Juli dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.
Akan tetapi perdebatan dedolarisasi telah dimulai sebelum aplikasi negara itu disetujui. Tendai Biti mengatakan, jika pemerintahan Presiden Emmerson Mnangagwa saat ini memutuskan untuk membuang dolar, maka dapat memicu "bencana" ekonomi.
Biti menulis dalam sebuah postingan di X (dulunya Twitter), bahwa setiap langkah menjauh dari greenback adalah "upaya gila untuk mengikuti agenda de-dolarisasi global yang sedang dikejar oleh BRICS & pendukung tatanan dunia baru lainnya,".
Hal itu mengacu pada blok Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan atau BRICS yang belakangan gencar menggaungkan Dedolarisasi. "Langkah ini akan menjadi bencana mutlak & akan merugikan pekerja dan pensiunan," tulisnya.
Dia juga mengatakan, Zimbabwe tidak memiliki kondisi ekonomi yang ideal untuk membuang dolar. Komentar Biti menambah perdebatan sengit yang sedang berlangsung mengenai dedolarisasi, karena Zimbabwe telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan New Development Bank BRICS.
Belakangan wacana dedolarisasi telah dikipasi oleh kekhawatiran bahwa Washington mempersenjatai sistem keuangan global berdenominasi dolar melawan Rusia atas perang Ukraina. Diskusi telah begitu intens, bahkan ada pembicaraan tentang kemungkinan penciptaan mata uang BRICS, meski belum terwujud di akhir pertemuan BRICS pada Agustus lalu
Pertemuan berakhir tanpa pengumuman tentang mata uang bersama, dan selama KTT, para pemimpin dari negara-negara BRICS bahkan memberikan pernyataan yang bertentangan tentang dedolarisasi. Bank BRICS memulai perjalanan menuju dedolarisasi dengan meningkatkan pinjaman dalam mata uang anggota lokal.
Pandangan Biti tentang dedolarisasi juga mencerminkan kekhawatiran lokal Zimbabwe tentang ekonominya. Zimbabwe telah berada dalam krisis ekonomi selama bertahun-tahun, dengan inflasi berjalan pada 101,3% pada Juli dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.