Dedolarisasi Terus Meluas, Indonesia Ikut Gerakan Anti Dolar

Minggu, 24 September 2023 - 13:10 WIB
loading...
Dedolarisasi Terus Meluas, Indonesia Ikut Gerakan Anti Dolar
Gerakan melawan dominasi dolar Amerika Serikat (USD) dari arus perdagangan dan investasi global menarik lebih banyak negara, termasuk Indonesia yang bergabung dengan upaya dedolarisasi. Foto/Dok Bloom
A A A
JAKARTA - Gerakan melawan dominasi dolar Amerika Serikat (USD) dari arus perdagangan dan investasi global menarik lebih banyak negara, termasuk Indonesia yang bergabung dengan upaya dedolarisasi . Hal ini ditandai dengan Satuan Tugas (Satgas) Nasional Local Currency Transaction (LCT) untuk mendorong peningkatan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas negara.



Pada awal bulan lalu, Gubernur Bank Indonesia , Perry Warjiyo mengatakan, Satgas Nasional LCT bertujuan untuk mendorong implementasi framework LCT. Dia mengatakan penerapan LCT akan meningkatkan stabilitas nilai tukar Rupiah dan memperkuat resiliensi pasar keuangan domestik.

Dia berharap implementasi LCT juga bisa berkontribusi positif pada kegiatan ekspor-impor, investasi, dan transaksi pembayaran lintas batas.

"Bank Indonesia meyakini Satgas LCT Nasional akan menjadi forum koordinasi yang efektif untuk memperkuat sinergi kebijakan antar kementerian dan lembaga dalam upaya meningkatkan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral antara Indonesia dengan mitra dagang utama," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam siaran pers.

Saat ini, Indonesia telah mengimplementasikan kerja sama LCT dengan sejumlah negara, yaitu Malaysia, Thailand, Jepang, dan Tiongkok. Sementara itu, dengan Singapura dan Korea Selatan telah diperoleh kesepakatan bersama untuk membangun kerangka implementasi kerja sama LCT dengan Indonesia.

Dalam pernyataan terbarunya Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 September 2023, upaya perluasan LCT masuk dalam langkah Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Perluasan kerja sama dengan sejumlah bank sentral untuk penggunaan Local Currency Transaction (LCT) dalam perdagangan, investasi, pasar keuangan, dan perbankan, serta transaksi pembayaran antarnegara, dengan dukungan Satuan Tugas Nasional LCT," ungkap BI dalam keterangannya.

Langkah Indonesia termasuk di antara serangkaian kebijakan yang juga dilakukan banyak negara seperti China, Rusia hingga India yang mencoba menjauh dari dolar dalam transaksi global, sebuah gerakan yang kemudian disebut dedolarisasi.

Beijing dan New Delhi telah memulai pengaturan perdagangan untuk diselesaikan dalam mata uang masing-masing negara, sementara blok BRICS telah melihat kemungkinan gerakan bersama.

De-dolarisasi adalah "proses ireversibel" yang mendapatkan momentum, hal ini disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dalam video pidatonya di KTT BRICS bulan lalu.

Sementara beberapa ahli menganggap upaya de-dolarisasi sebagai ancaman terhadap greenback, yang lain telah menolak gerakan tersebut.

Baru-baru ini, Zimbabwe menyatakan minatnya untuk bergabung dengan bank yang didirikan oleh kelompok negara-negara berkembang BRICS - memicu diskusi soal dedolarisasi.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2110 seconds (0.1#10.140)