Deretan Negara Asia yang Gencar Dedolarisasi, dari China hingga Arab Saudi

Minggu, 17 September 2023 - 12:00 WIB
loading...
Deretan Negara Asia...
Daftar negara Asia yang melakukan dedolarisasi. FOTO/Investopedia
A A A
JAKARTA - Dedolarisasi kini telah jadi isu yang hangat diperbincangkan, mengingat manfaat besar yang dapat diperoleh beberapa negara yang memberlakukan sistem ini. Sejumlah negara di Asia tentunya tak mau ketinggalan untuk menekan penggunaan dollar AS demi kemajuan ekonomi mereka.

Manfaat dedolarisasi yang sangat diincar oleh banyak negara adalah mereka dapat terhindar dari monopoli serta fluktuasi kebijakan AS. Terlebih, negara-negara yang menerapkan dedolarisasi ini juga berpotensi untuk meningkatkan stabilitas mata uang lokal, mempermudah transaksi, hingga membuat barang lebih murah di pasar internasional.

Dari manfaat dan keuntungan yang didapat ini, tak heran bila sejumlah negara Asia berikut ini berencana untuk meninggalkan dolar AS untuk digantikan dengan mata uang lokal. Berikut negara di Asia yang melakukan dedolarisasi.

1. China

Bisa dibilang jika China menjadi negara yang menjadi pelopor terciptanya dedolarisasi di berbagai negara. Tiongkok memang sudah lama ingin lepas dari dominasi AS, dengan berbagai usahanya menggaet negara lain untuk ikut serta.

Langkah besar Tiongkok demi terwujudnya upaya itu adalah dengan menciptakan mata uang baru BRICS. Dengan ini negara tersebut tidak akan lagi menggunakan dolar AS untuk setiap transaksi.

Sejumlah kesepakatan dengan negara lain bahkan telah dilakukan China untuk mewujudkan cita-citanya ini, seperti membuat kesepakatan dengan Brazil, Rusia, hingga Arab Saudi.

Bahkan Moskow dan Beijing telah mengembangkan alat-alat penting untuk semaksimal mungkin memfasilitasi semua transaksi yang diperlukan demi terciptanya dedolarisasi di lingkungan mereka.

2. India

Sebagai salah satu anggota BRICS, India mulai tergiur untuk lakukan dedolarisasi. Dilansir dari Business Insider, Reserve Bank of India (RBI) mencoba membuat Rupee dapat diterima secara global untuk perdagangan dengan membiarkan penyelesaian dilakukan dalam mata uang India, bukan Dolar AS.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2421 seconds (0.1#10.140)