Penadah Terbesar Emas Rusia, UEA Impor 96,4 Ton Sepanjang 2022

Minggu, 24 September 2023 - 17:57 WIB
loading...
Penadah Terbesar Emas...
Uni Emirate Arab (UEA) telah mengambil emas Rusia dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak negara-negara Barat menetapkan larangan impor logam mulai dari Moskow. Foto/Dok
A A A
DUBAI - Uni Emirate Arab (UEA) telah mengambil emas Rusia dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak negara-negara Barat menetapkan larangan impor. Hal ini mengutip database Comtrade PBB seperti dilansir RT.



Statistik menunjukkan bahwa negara Teluk tersebut mengimpor 96,4 ton emas dari Rusia pada 2022, untuk menyandang label sebagai pembeli terbesarnya. Volume ini juga mewakili sekitar sepertiga dari total produksi emas tahunan Rusia.

Tercatat angka tersebut merupakan peningkatan lebih dari lima belas kali lipat secara year-on-year (YoY) terkait impor emas negara Arab dari Rusia. Tercatat bahwa sebelum pecahnya perang Rusia di Ukraina, Inggris telah menjadi tujuan utama emas Rusia.



Namun, pasar London telah ditutup untuk emas batangan Rusia sejak G7, Uni Eropa (UE), dan Swiss melarang impor logam mulia musim panas lalu sebagai bagian dari sanksi terkait Ukraina terhadap Moskow.

Terlepas dari hubungan historis yang kuat dengan negara-negara Barat, UEA menahan diri untuk tidak bergabung dalam perang sanksi mereka melawan Rusia. Sebaliknya, Abu Dhabi secara aktif memperluas kerja sama ekonomi dengan Moskow, dengan omset perdagangan dilaporkan mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada tahun lalu.

Selain UEA, China dan Turkiye juga telah meningkatkan pembelian emas Rusia selama 18 bulan terakhir. Menurut laporan Reuters baru-baru ini yang mengutip catatan bea cukai, ketiga negara tersebut menyumbang 99,8% dari ekspor emas batangan Rusia antara 24 Februari 2022 dan 3 Maret 2023.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Mikhail Bogdanov mengatakan, pada bulan lalu bahwa UEA berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu dari 20 mitra ekonomi teratas Rusia karena pertumbuhan perdagangan dan kerja sama yang terus tumbuh dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1854 seconds (0.1#10.140)