Olah Limbah Rumah Tangga, Ganjar Milenial Center Ubah Sampah Jadi Berkah
loading...
A
A
A
PADANG - Indonesia merupakan negara dengan penyumbang penumpukan sampah terbesar. Salah satu penyumbang limbah terbesar berasal dari limbah rumah tangga 62 persen, di mana komposisinya beras dari sisa makanan pengolahan pangan atau biasa disebut sebagai sampah organik 44 persen.
Bahan-bahan organik dari sampah organik tersebut selama ini belum dikelola dan dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Padahal bahan-bahan organik dari sampah organik ini mempunyai potensi yang besar untuk dimanfaatkan kembali menjadi barang yang berguna dan bisa mempunyai nilai ekonomi yang cukup besar.
Untuk itu Ganjar Milenial Center (GMC) Sumatera Barat mengadakan pelatihan pembuatan kompos bio enzim bersama puluhan masyarakat di Jalan Raya Ampang, Kuranji, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (30/9/2023). Koordinator GMC Sumatera Barat Galant Mahkota mengakatakan manfaat dari kegiatan pelatihan tersebut yang berguna untuk keperluan rumah tangga.
"Kegiatan ini berguna untuk masyarakat, dimana GMC Sumatera Barat melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik yang dinamakan bio enzim, cairan sejuta manfaat karena bisa digunakan di rumah maupun pertanian," kata Galant melalui siaran pers.
Galant melihat masih banyak masyarakat yang belum peduli terhadap kondisi sampah yang terjadi di Kota Padang. Padahal, apabila sampah tersebut bisa dikelola dengan baik, dapat memberikan dampak positif serta berguna bagi lingkungan sekitar.
"Kami melihat banyak masyarakat masih acuh terhadap hasil olahan sampah rumah tangga. Maka, hari ini sekaligus momen kita dalam meningkatkan kepedulian terhadap kondisi sampah dan bagaimana soulsi dalam menanggulanginya, salah satunya dengan bio enzim ini," jawab Galant.
Oleh karena itu, kegiatan ini, kata Galant penting dilakukan sebagai upaya dalam menumpuknya sampak akibat rumah tangga. Dengan demikian, Galant berharap masyarakat bisa mengaplikasikan ilmu dalam memanfaatkan bio enzim di rumah masing-masing dan dipakai untuk keperluan rumah tangga.
"Semoga masyarakat Padang bisa mengurangi sampah rumah tangga dan bisa memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi cairan bio enzim dan bermanfaat untuk lingkungan sekitar," pungkas dia.
Bahan-bahan organik dari sampah organik tersebut selama ini belum dikelola dan dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Padahal bahan-bahan organik dari sampah organik ini mempunyai potensi yang besar untuk dimanfaatkan kembali menjadi barang yang berguna dan bisa mempunyai nilai ekonomi yang cukup besar.
Untuk itu Ganjar Milenial Center (GMC) Sumatera Barat mengadakan pelatihan pembuatan kompos bio enzim bersama puluhan masyarakat di Jalan Raya Ampang, Kuranji, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (30/9/2023). Koordinator GMC Sumatera Barat Galant Mahkota mengakatakan manfaat dari kegiatan pelatihan tersebut yang berguna untuk keperluan rumah tangga.
"Kegiatan ini berguna untuk masyarakat, dimana GMC Sumatera Barat melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik yang dinamakan bio enzim, cairan sejuta manfaat karena bisa digunakan di rumah maupun pertanian," kata Galant melalui siaran pers.
Galant melihat masih banyak masyarakat yang belum peduli terhadap kondisi sampah yang terjadi di Kota Padang. Padahal, apabila sampah tersebut bisa dikelola dengan baik, dapat memberikan dampak positif serta berguna bagi lingkungan sekitar.
"Kami melihat banyak masyarakat masih acuh terhadap hasil olahan sampah rumah tangga. Maka, hari ini sekaligus momen kita dalam meningkatkan kepedulian terhadap kondisi sampah dan bagaimana soulsi dalam menanggulanginya, salah satunya dengan bio enzim ini," jawab Galant.
Oleh karena itu, kegiatan ini, kata Galant penting dilakukan sebagai upaya dalam menumpuknya sampak akibat rumah tangga. Dengan demikian, Galant berharap masyarakat bisa mengaplikasikan ilmu dalam memanfaatkan bio enzim di rumah masing-masing dan dipakai untuk keperluan rumah tangga.
"Semoga masyarakat Padang bisa mengurangi sampah rumah tangga dan bisa memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi cairan bio enzim dan bermanfaat untuk lingkungan sekitar," pungkas dia.
(nng)