Dampak Pasar Dunia Melemah, Eksistensi Industri Kelapa Terancam
loading...
A
A
A
“Kalau musim panas dan El Nino ini berlanjut, itu sangat berpengaruh ke performance kelapa untuk tahun depan. Jadi diperkirakan, jumlah kelapa tahun depan itu akan sedikit turun. Kalau ini terjadi, maka akan terjadi kelangkaan bahan baku. Sehingga akan menyulitkan petani dan industri kelapa dalam memenuhi targetnya,” ungkap Amrizal Idroes.
Berbagai krisis yang melanda dunia di atas tentu membawa dampak negatif bagi industri kelapa. Karena menurunnya permintaan, maka industri harus bisa mengatur langkah agar operasional tetap berjalan. Dan tentunya harus bisa menyesuaikan penyerapan bahan baku (kelapa) sesuai permintaan/penjualan produk jadi. Karena jika salah perhitungan akan berdampak negative bagi kelangsungan perusahaan.
Menurut Alit, dengan kondisi ini, pemerintah memiliki peran yang cukup penting dalam mendorong perkembahang sektor kelapa khususnya di Indonesia. “Selain dari sisi perdagangan kelapa yang mengalami penurunan di tingkat global, juga ada di sektor hulu bisa kita lihat bahwa kelapa di Indonesia ini produksinya dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Saya kira perlu intervensi atau kebijakan dari pemerintah agar tetap terjaga, minim tidak mengalami penurunan setiap tahunnya,” papar Alit.
Kemudian dari sisi hilir, menurutnya diketahui bersama dalam tingkat global sedang mengalami penurunan. Lantaran itu Ia sangat berharap ada kebijakan dari pemerintah untuk terus mempromosikan produk-produk turunan kelapa di di domestik.
Ditambah juga terangnya perlu kebijakan yang berpihak kepada kelapa. Sehingga tidak hanya bergantung dengan pasar global/pasar internasional.
"Karena populasi kita cukup besar saya kira akan sangat positif jika konsumsi domestik turut ditingkatkan. Seperti halnya kita bisa belajar dari India dan Srilangka dimana konsumsi domestik mereka sangat tinggi, sehingga industri kelapanya berkembang dengan baik. Karena tidak bergantung dengan kondisi ekonomi global,“ lanjut Alit.
Pemerintah juga bisa mengambil peran untuk mendukung eksportasi produk turunan kelapa. Sehingga bisa lebih bersaing di pasar internasional. Dukungan bisa melalui berbagai macam hal, baik kebijakan yang berpihak kepada industri kelapa dan memberi kemudahan kepada eksportir, memberikan subsidi bagi industri kelapa, pemberian insentif pajak, atau dukungan lainnya.
“Pemerintah bisa melakukan market promotion yang informasinya bisa berguna bagi industri kelapa, juga kemudahan dalam memperoleh akses pasar. Kalau dalam kondisi sekarang, pemerintah bisa me-maintain domain-nya seperti promosi produk dan exibition yang dibiayai oleh pemerintah. Sehingga membantu program pemasaran,” tambah Amrizal Idroes.
Berbagai krisis yang melanda dunia di atas tentu membawa dampak negatif bagi industri kelapa. Karena menurunnya permintaan, maka industri harus bisa mengatur langkah agar operasional tetap berjalan. Dan tentunya harus bisa menyesuaikan penyerapan bahan baku (kelapa) sesuai permintaan/penjualan produk jadi. Karena jika salah perhitungan akan berdampak negative bagi kelangsungan perusahaan.
Menurut Alit, dengan kondisi ini, pemerintah memiliki peran yang cukup penting dalam mendorong perkembahang sektor kelapa khususnya di Indonesia. “Selain dari sisi perdagangan kelapa yang mengalami penurunan di tingkat global, juga ada di sektor hulu bisa kita lihat bahwa kelapa di Indonesia ini produksinya dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Saya kira perlu intervensi atau kebijakan dari pemerintah agar tetap terjaga, minim tidak mengalami penurunan setiap tahunnya,” papar Alit.
Kemudian dari sisi hilir, menurutnya diketahui bersama dalam tingkat global sedang mengalami penurunan. Lantaran itu Ia sangat berharap ada kebijakan dari pemerintah untuk terus mempromosikan produk-produk turunan kelapa di di domestik.
Ditambah juga terangnya perlu kebijakan yang berpihak kepada kelapa. Sehingga tidak hanya bergantung dengan pasar global/pasar internasional.
"Karena populasi kita cukup besar saya kira akan sangat positif jika konsumsi domestik turut ditingkatkan. Seperti halnya kita bisa belajar dari India dan Srilangka dimana konsumsi domestik mereka sangat tinggi, sehingga industri kelapanya berkembang dengan baik. Karena tidak bergantung dengan kondisi ekonomi global,“ lanjut Alit.
Pemerintah juga bisa mengambil peran untuk mendukung eksportasi produk turunan kelapa. Sehingga bisa lebih bersaing di pasar internasional. Dukungan bisa melalui berbagai macam hal, baik kebijakan yang berpihak kepada industri kelapa dan memberi kemudahan kepada eksportir, memberikan subsidi bagi industri kelapa, pemberian insentif pajak, atau dukungan lainnya.
“Pemerintah bisa melakukan market promotion yang informasinya bisa berguna bagi industri kelapa, juga kemudahan dalam memperoleh akses pasar. Kalau dalam kondisi sekarang, pemerintah bisa me-maintain domain-nya seperti promosi produk dan exibition yang dibiayai oleh pemerintah. Sehingga membantu program pemasaran,” tambah Amrizal Idroes.
(akr)