HT Ungkap Pentingnya Indonesia Harus Mampu Kelola Bonus Demografi

Kamis, 05 Oktober 2023 - 21:19 WIB
loading...
HT Ungkap Pentingnya...
Chairman MNC Group Hary Tanoesodibjo bersama istri Liliana Tanoesoedibjo dan Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara MNC Forum LXXII (72), di iNews Tower, Jakarta, Kamis (5/10/2023). FOTO/Atikah Umiyani
A A A
JAKARTA - Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menegaskan Indonesia harus mampu mengelola bonus demografi yang saat ini didapatkan. Pasalnya, ada beberapa risiko yang bisa mengancam.

"Kalau tidak bisa mengelola dengan baik, yang tadinya merupakan suatu kesempatan luar biasa ketika kita nanti capai kemerdekaan emas kita ini bisa jadi ancaman juga kalau kita tidak bisa antara lain, menciptakan lapangan kerja, menciptakan lapangan pendidikan yang cukup, dan lain sebagaimananya," ucap dia dalam acara MNC Forum LXXII (72) bertema Membangun Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Emas dan Memahami Arti Nasionalisme yang digelar di Jakarta Concert Hall, iNews Tower, Jakarta, Kamis (5/10/2023).



Oleh karena itu, Pendiri dan Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menilai Indonesia penting untuk memiliki pemimpin-pemimpin yang paham akan ekonomi. "Indonesia, penting memiliki pemimpin-pemimpin yang paham ekonomi, karena masalah terbesar kedepan yaitu ekonomi dan persaingan ekonomi global yang harus mampu dihadapi," ucap dia.

Hary Tanoe juga memaparkan ada dua tantangan yang bakal dihadapi oleh Indonesia dalam 35 tahun ke depan. Dua tantangan tersebut antara lain bonus demografi, dan kemajuan teknologi.

"Penduduk usia muda di Indonesia ini banyak, diperkirakan 2045 jumlah penduduk bertambah 40 juta dari hari ini. Dibarengi dengan kemajuan teknologi, ini bisa menjadi ancaman karena bisa saja terjadi pengurangan tenaga kerja dan digantikan teknologi," ujarnya beberapa waktu lalu.

Dirinya pun pesimis Indonesia bisa melewati tantangan tersebut jika dilihat dari tatanan ekonomi saat ini dimana kesenjangan sosial masih banyak terjadi. Sehingga yang terjadi adalah banyaknya pengangguran karena tidak mampu bersaing dengan teknologi.

"Kalau menurut saya dengan kondisi tatanan ekonomi saat ini, Indonesia tidak bisa menghadapi dua tantangan tersebut. Kesenjangan sosial masih terlalu tinggi," lanjutnya.



Hanya ada satu cara agar Indonesia bisa menghadapi tantangan tersebut yaitu dengan mensejahterakan rakyat Indonesia. Jika kesejahteraan rakyat sudah terwujud, maka perlu dibuat regulasi agar perkembangan teknologi bisa menjadi keunggulan di masa depan.

"Indonesia harus mampu melakukan percepatan dari peningkatan kesejahteraan. Kalau kita bicara percepatan, yang bisa mempercepat ya legislatif melalui peraturan," jelas HT.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2841 seconds (0.1#10.140)