PUPR Siap Jadikan Sampah Plastik untuk Bahan Campuran Aspal
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, volume sampah di Indonesia sudah terlalu banyak, terutama yang berujung di laut. Maka, PUPR mengambil inisiatif untuk menjadikan hal tersebut sebagai bahan campuran aspal supaya tidak mengotori lingkungan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya segera membuat pilot project agar masalah sampah bisa diatasi. Jika tidak, maka dikhawatirkan kesehatan masyarakat menjadi terancam.
"Jadi, diskusi buat pilot kegiatan untuk mengatasi sampah plastik. Jadi, kita ini seperti yang dibilang Menko (Kemaritiman), Indonesia ini produksi sampah plastik laut terbesar dan dimakan ikan, ikannya kita makan," ujarnya di Jakarta, Jumat (7/7/2017).
Sehingga, lanjut Basuki, menumpuknya sampah di laut berdampak tidak sehat. Apalagi khusus jenis plastik diacuhkan pemulung, sehingga volumenya terus bertambah.
"Jadi, siklus enggak baik buat kesehatan, produksi plastik banyak dan macam-macam. Kalau botol air mineral bisa diambil (pemulung), plastik ditinggal karena demand kecil," kata dia.
Karena itu, daripada memberikan dampak buruk buat lingkungan dan kesehatan, PUPR mengkaji penggunaannya untuk bahan aspal. PUPR akan coba sebagai komponen membangun jalan.
"Kita coba sebagai bahan campuran aspal untuk bangun jalan. Balitbang PU sudah teliti dan itu bisa jadi komponen campuran aspal akan kita coba," tuturnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya segera membuat pilot project agar masalah sampah bisa diatasi. Jika tidak, maka dikhawatirkan kesehatan masyarakat menjadi terancam.
"Jadi, diskusi buat pilot kegiatan untuk mengatasi sampah plastik. Jadi, kita ini seperti yang dibilang Menko (Kemaritiman), Indonesia ini produksi sampah plastik laut terbesar dan dimakan ikan, ikannya kita makan," ujarnya di Jakarta, Jumat (7/7/2017).
Sehingga, lanjut Basuki, menumpuknya sampah di laut berdampak tidak sehat. Apalagi khusus jenis plastik diacuhkan pemulung, sehingga volumenya terus bertambah.
"Jadi, siklus enggak baik buat kesehatan, produksi plastik banyak dan macam-macam. Kalau botol air mineral bisa diambil (pemulung), plastik ditinggal karena demand kecil," kata dia.
Karena itu, daripada memberikan dampak buruk buat lingkungan dan kesehatan, PUPR mengkaji penggunaannya untuk bahan aspal. PUPR akan coba sebagai komponen membangun jalan.
"Kita coba sebagai bahan campuran aspal untuk bangun jalan. Balitbang PU sudah teliti dan itu bisa jadi komponen campuran aspal akan kita coba," tuturnya.
(izz)