PLN: Tarif Listrik Indonesia Lebih Murah dari Malaysia

Sabtu, 08 Juli 2017 - 14:35 WIB
PLN: Tarif Listrik Indonesia Lebih Murah dari Malaysia
PLN: Tarif Listrik Indonesia Lebih Murah dari Malaysia
A A A
JAKARTA - PT PLN (Persero) mengklaim tarif listrik di Indonesia justru lebih murah dibandingkan negara tetangga, Malaysia. Dicontohkan misalnya untuk tarif listrik pelanggan rumah tangga, Indonesia masih memberikan subsidi untuk 23 juta pelanggan 450 VA dan 4,1 juta pelanggan 900 VA.

Sehingga para pelanggan yang mendapatkan subsidi hanya membayar Rp605/kWh, angka ini dinilai jauh lebih murah dibanding tarif listrik di Malaysia. Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka menerangkan, tidak ada tarif listrik Malaysia lebih murah dari Indonesia, kecuali rumah tangga rata-rata.

(Baca Juga: 27 Juta Pelanggan Dipastikan Masih Terima Subsidi Listrik
Apabila dihitung secara rata-rata, kalau pelanggan yang disubsidi juga dihitung, maka tarif listrik di Indonesia menurutnya hanya Rp1.360 per kWh, lebih rendah dibanding rata-rata di Malaysia yang sebesar Rp1.374 per kWh.

“Tapi jangan lupa kita masih memberikan subsidi kepada 27 juta pelanggan, tarifnya Rp605 per kWh. Untuk rata-rata tertimbang tarif kita Rp1.360 per kWh, Malaysia Rp1.374 per kWh,” jelas I Made dalam diskusi Polemik SINDOTrijaya bertajuk Listrik, Rakyat dan PLN di Jakarta, Sabtu (8/7/2017).

Sedangkan untuk golongan pelanggan bisnis, terang dia tarif di Indonesia juga lebih rendah dibanding Malaysia. Di Indonesia, katanya rata-rata tarif pelanggan bisnis hanya Rp1.159 per kWh, dan di Malaysia Rp1.350 per kWh. “Disini bisa dilihat bahwa bisnis kita lebih murah daripada di Malaysia. Bisnis lebih murah kita. Kita rata-rata Rp 1.159/kWh, Malaysia Rp 1.350/kWh," tuturnya.

Tak hanya itu, tarif listrik industri, menurut Made masih lebih kompetitif tarif di Indonesia. Industri besar di Malaysia, katanya, dikenai tarif Rp1.066 per kWh, sedangkan di Indonesia cum hanya Rp1.011 per kWh. “Perbedaan memang tidak jauh, namun listrik kita sudah lebih murah dibandingkan Malaysia,” pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8580 seconds (0.1#10.140)