Pasar Terbuka Tak Bisa Dihindari, Erick Thohir: BUMN Harus Berani Bersaing Secara Global
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir kembali memberi tantangan besar bagi anak muda Indonesia, terutama bagi mereka yang tengah meniti karir di perusahaan pelat merah. Tantangan yang diberikan Erick berupa memajukan bisnis BUMN hingga ke kancah global. Dia berharap anak mudah bisa melaksanakan hal tersebut.
"Saya berharap anak-anak muda mampu membuat perusahaan-perusahaan BUMN semakin mendunia," ujar Erick melalui akun Instagramnya, Jumat (6/10/2023).
Menurutnya, dengan BUMN Go Global ikut memberikan dampak terhadap pertumbuhan makro ekonomi nasional hingga mensejahterakan masyarakat. "Mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mensejahterakan masyarakat. Bismillah, bisa!," ucapnya.
Erick memandang persaingan pasar terbuka saat ini menjadi sebuah keniscayaan dan tidak dapat dihindari oleh perusahaan manapun, khususnya perseroan negara. Karena itu, BUMN harus mengambil langkah agresif agar bisa bersaing di pasar dunia.
Tercatat, baru lima BUMN yang berhasil mencaplok pasar dunia versi Forbes pada 2023. Pada Juni lalu, Forbes merilis daftar perusahaan terbesar dunia yang dengan tema The Global 2000.
Dalam daftar tersebut terdapat delapan emiten asal Indonesia, lima di antaranya merupakan emiten pelat merah. Mereka terdiri atas PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Lalu, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).
"Pasar terbuka tak bisa dihindari. Perusahaan-perusahaan BUMN harus berani bersaing di pasar global. Kami sudah membuktikan, 5 emiten BUMN masuk daftar perusahaan terbesar dunia versi Forbes. Namun, kami tak berpuas diri. Tantangan ke depan makin berat," tutur dia.
"Saya berharap anak-anak muda mampu membuat perusahaan-perusahaan BUMN semakin mendunia," ujar Erick melalui akun Instagramnya, Jumat (6/10/2023).
Menurutnya, dengan BUMN Go Global ikut memberikan dampak terhadap pertumbuhan makro ekonomi nasional hingga mensejahterakan masyarakat. "Mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mensejahterakan masyarakat. Bismillah, bisa!," ucapnya.
Erick memandang persaingan pasar terbuka saat ini menjadi sebuah keniscayaan dan tidak dapat dihindari oleh perusahaan manapun, khususnya perseroan negara. Karena itu, BUMN harus mengambil langkah agresif agar bisa bersaing di pasar dunia.
Baca Juga
Tercatat, baru lima BUMN yang berhasil mencaplok pasar dunia versi Forbes pada 2023. Pada Juni lalu, Forbes merilis daftar perusahaan terbesar dunia yang dengan tema The Global 2000.
Dalam daftar tersebut terdapat delapan emiten asal Indonesia, lima di antaranya merupakan emiten pelat merah. Mereka terdiri atas PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Lalu, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).
"Pasar terbuka tak bisa dihindari. Perusahaan-perusahaan BUMN harus berani bersaing di pasar global. Kami sudah membuktikan, 5 emiten BUMN masuk daftar perusahaan terbesar dunia versi Forbes. Namun, kami tak berpuas diri. Tantangan ke depan makin berat," tutur dia.
(akr)