Dow Jones Dekati Rekor Saat Fed Akan Naikkan Suku Bunga

Kamis, 13 Juli 2017 - 08:07 WIB
Dow Jones Dekati Rekor Saat Fed Akan Naikkan Suku Bunga
Dow Jones Dekati Rekor Saat Fed Akan Naikkan Suku Bunga
A A A
NEW YORK - Wall Street berakhir meningkat pada perdagangan kemarin waktu setempat, ketika Dow Jones bergerak mendekati rekor tertinggi. Sementara saham AS mendapatkan momentum mengikuti pernyataan Gubernur Federal Reserve Janet Yellen yang secara bertahap bakal meningkatkan suku bunga.

Pidato Yellen menjadi sentimen positif untuk Wall Street ketika Fed memberi sinyal akan secara bertahap mengencangkan kebijakan. Investor menyambut baik nada dovish Yellen untuk mengurangi beberapa kekhawatiran atas lonjakan inflasi.

"Banyak orang khawatir tentang apa yang dia (Yellen) sampaikan lebih hawkish. Dia mengatakan persis apa yang pasar harapkan dan itulah mengapa pasar menjadi senang dengan hal itu," ujar Kepala Investasi Cornerstone Financial Partners ChrisZaccarelli.

Tercatat Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 123,07 poin atau 0,57% menjadi 21.532,14 untuk mendekati rekor tertinggi, ketika Dow memukul catatan intraday. Sedangkan indeks S & P 500 memperoleh 17,72 poin atau 0,73% menuju ke posisi 2.443,25 dan komposit Nasdaq bertambah 67,87 poin atau 1,10% ke 6.261,17.

Indeks saham maskapai XAL naik 2,3% setelah maskapai AS nomor satu American Airlines Group Inc (AAL.O) melaporkan hasil triwulan mengalahkan harapan ketika saham melonjak 4,2%. Kenaikan juga terjadi pada Delta Air Lines Inc (DAL.N), United Continental Holdings Inc (UAL.N), Alaska Air Group Inc (ALK.N), Spirit Airlines Inc (SAVE.O) dan JetBlue Airways Corp (JBLU.O) yang masing-masing bertambah 1%.

Saham mencetak keuntungan ketika laporan terbaru menunjukkan bahwa ekonomi AS tumbuh sedikit moderat dalam beberapa pekan terakhir. Sekitar 6,1 miliar saham diperdagangkan dalam pergerakan pasar saham AS kemarin waktu setempat. Posisi ini masih lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata harian 6,9 miliar dalam 20 sesi menurut data perdagangan Thomson Reuters
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4707 seconds (0.1#10.140)