Tantangan Mencari Kerja di Kota Seribu Industri dan Jasa

Selasa, 18 Juli 2017 - 02:12 WIB
Tantangan Mencari Kerja di Kota Seribu Industri dan Jasa
Tantangan Mencari Kerja di Kota Seribu Industri dan Jasa
A A A
TANGERANG - Julukan kota seribu industri dan sejuta jasa, tidak serta merta membuat masyarakat Kota Tangerang bebas dari pengangguran. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tangerang dan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Kota Tangerang setiap tahunnya menunjukkan angka kenaikan rata-rata 8% pertahun.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tangerang Rachmansyah mengatakan, berdasarkan data pihaknya dan BPS, angka pengangguran terbuka di Kota Tangerang pada 2014 mencapai 79.368 orang. Angka ini mengalami kenaikan pada tahun 2015 menjadi 88 ribu orang, dan naik lagi pada 2016 menjadi 90.001 orang.

"Jumlah pengangguran itu didominasi oleh lulusan SMP, SMA/SMK, hingga sarjana. Ini merupakan pekerjaan berat bagi kami. Trend angka pengangguran terus naik setiap tahunnya. Sementara jumlah lowongan kerja yang ada tidak sebanding dengan angka pengangguran," kata Rachmansyah, kepada wartawan, di Kota Tangerang, Senin (17/7).

Ditambahkan dia, jumlah pabrik maupun perusahaan yang ada di Kota Tangerang berjumlah 2.000 buah. Setiap tahun, mereka membuka lowongan kerja untuk 4.000 pelamar kerja. Jumlah pelamar dengan lowongan yang dibutuhkan sangat tidak sebanding. Apalagi, banyak perusahaan dan pabrik itu yang juga menggunakan tenaga kerja dari luar daerah dan asing.

"Ada beberapa faktor yang menyebabkan angka pengangguran di Kota Tangerang terus bertambah. Di antaranya, jumlah lowongan kerja yang disediakan perusahaan hanya 4.036 lowongan/tahun. Kemudian, maraknya meminta kenaikan upah kerja, dan juga perusahaan lebih memilih tenaga kerja asing untuk dipekerjakan pada jabatan penting," ungkapnya.

Melihat perkembangan tersebut, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah tidak tinggal diam. Menurutnya, untuk mengentaskan masalah pengangguran di Kota Tangerang dibutuhkan komitmen dari semua pihak, baik pemerintah daerah, pengusaha, dan masyarakat. Tanpa melibatkan semua unsur tersebut, sulit rasanya menyelesaikan pengangguran.

"Pemerintah memiliki PR untuk menyediakan lapangan kerja bagi 86 ribu orang, meskipun banyak industri berada di Kota Tangerang. Dan oleh karenanya, hal tersebut menjadi tantangan bagi pemkot untuk bisa memenuhi kompetensi warga masyarakatnya untuk lapangan kerja yang ada. Siapapun yang ada di Kota Tangerang harus berbuat," tegasnya.

Selain membuka lapangan kerja, solusi untuk mengatasi pengangguran di Kota Tangerang, menurut Arief adalah dengan entrepreneurship atau membuatkan program kewirausahaan untuk masyarakat. Entreprenership juga dimaksudkan untuk mendorong masyarakat berdaya saing dan memiliki kemandirian, terlebih dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

”Pemkot Tangerang akan fokus pada program entrepreneurship, untuk mengatasai persoalan pengangguran. Nanti di sekolah akan diberikan materi kewirausahaan, tapi sifatnya lebih kepada workhsop, karena harus lebih aplikatif. Makanya kita kembangkan sekolah kejuruan dan Balai Latihan Kerja (BLK). Sehingga kalau tidak bisa kerja, bisa buka usaha sendiri," sambungnya.

Sejumlah usaha yang telah dilakukan pihak pemkot dalam mengentaskan masalah pengangguran di Kota Tangerang antara lain menyediakan aplikasi "Siap Kerja." Dengan aplikasi ini, para penganggur bisa mendapatkan informasi tentang lowongan kerja di Kota Tangerang. Aplikasi ini juga didukung dengan kolom jenis pekerjaan bagi para pelamar.

Selanjutnya adalah dengan menyediakan BLK untuk mereka yang ingin menekuni keterampilan tertentu, atau ingin menjadi wiraswasta. BLK ini tersedia disejumlah kecamatan. Di antaranya ada di Kecamatan Cibodas, Larangan, Benda, dan Pusat Tangerang. Selain itu, pihak Pemkot Tangerang juga membangun sistem komputerisasi bagi yang ingin mengurus Kartu Kuning.

Salah satu syarat penting dalam mencari kerja yang juga dikenal dengan Surat AK-1 (Antar Kerja) ini, bisa diurus hanya dalam waktu 10 menit. Denga sistem ini, para pencari kerja menjadi sangat dimudahkan. Syarat yang dibutuhkan untuk membuat Kartu Kuning (KK) adalah Fotocopy KTP dan Ijazah. Setelah syarat lengkap, mengambil nomor antrian dan difoto.

Kemudian juga menyelenggarakan Job Fair atau Bursa Kerja, mulai tanggal 18-20 Juli 2017 di pusat belanja Metropolis Town Square Moderland. Sejumlah perusahaan terlibat dalam kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini. Mulai dari perushaan perbankan, pusat belanja, otomotif, hotel, hingga retail. Job Fair ini juga rencananya akan dilaksanakan di sejumlah kecamatan.

Selain itu, juga menyediakan lowongan kerja secara online yang bisa diakses siapa saja melalui website disnaker.tangerangkota.go.id. Ada banyak info lowongan pekerjaan yang tersedia di sini, mulai dari tenaga medis, sopir, bidang perhotelan dan rumah makan, mekanik, IT, hingga guru. Kemudian juga ada papan informasi lowongan kerja di Jalan Perintis Kemerdekaan No 1 Cikokol.

"Untuk memberikan kemudahan para pencari kerja, Dinas Ketenagakerjaan pun telah menyiapkan ruang khusus bagi warga yang ingin mengirim lamaran kerja via email atau menulis secara manual. Selain info lowongan kerja, mereka pun yakni para pencari kerja bisa memanfaatkan ruangan yang tersedia untuk mengirim lamaran," sambung Kepala Disnaker Rachmansyah.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4099 seconds (0.1#10.140)