Menkeu: Redenominasi Mata Uang Membutuhkan Transisi Panjang

Selasa, 18 Juli 2017 - 23:03 WIB
Menkeu: Redenominasi Mata Uang Membutuhkan Transisi Panjang
Menkeu: Redenominasi Mata Uang Membutuhkan Transisi Panjang
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, butuh transisi yang panjang untuk redenominasi mata uang rupiah. Pasalnya, baru sekarang kondisi ekonomi Indonesia dinilai paling baik dan paling memungkinkan untuk melakukan redenominasi mata uang.

Saat ini, Bank Indonesia bersama dengan Komisi XI DPR RI tengah merampungkan pembahasan redenominasi melalui Focus Group Discusion (FGD) sebelum akhirnya nanti menjadi poin pembahasan dalam Prolegnas 2017.

"Memang transisinya lama. Kalau kita lihat pokoknya fondasi ekonominya harus terjaga dengan baik, dari sisi stabilitas apakah neraca pembayaran, kebijakan fiskal, moneter, semua harus memiliki kualitas terjaga sehingga menimbulkan kepercayaan diri," ungkap Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Menurutnya juga, pemerintah telah berhasil membawa APBN ke kredibilitasnya, sehingga semua pihak mampu menumbuhkan kepercayaan lagi terhadap pemerintah terlebih saat Indonesia memperoleh peringkat dalam rating investasi menjadi layak investasi pada tahun ini. Kondisi tersebut dipandang Sri Mulyani menjadi kesempatan Indonesia untuk melakukan redenominasi mata uang.

"APBN kita sudah dianggap kembali memiliki kredibilitas dan realistis sehingga kita bisa mendapatkan invenstment grade. Neraca pembayaran kita juga sudah mulai menunjukkan penguatan dari sisi neraca perdagangan dan current account dan capital account. Kalau policy kita tetap konsisten, kondisi ekonominya tetap terjaga, pasti akan bisa menuju ke hal yang positif," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6435 seconds (0.1#10.140)