Tunda Redenominasi, Sri Mulyani Tak Takut Kehilangan Momentum
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan pemerintah tidak takut kehilangan momentum, meski rencana perampingan tiga nominal rupiah (redenominasi) urung dilakukan saat ini. Pasalnya, saat ini pemerintah masih fokus untuk membahas Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2018.
Padahal, Bank Indonesia (BI) menilai bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan redenominasi rupiah. Sebab, saat ini kondisi inflasi nasional masih rendah, perekonomian Indonesia dalam kondisi yang stabil, serta situasi politik dan sosial pun dalam keadaan yang baik.
"Tidak ada (kehilangan momentum redenominasi rupiah)," singkatnya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Jumat (28/7/2017).
Sebelumnya, wanita yang akrab disapa Ani ini memutuskan untuk menunda rencana Bank Indonesia (BI), melakukan perampingan tiga nominal mata uang rupiah (redenominasi). Pasalnya, saat ini pemerintah masih fokus untuk menyusun Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018.
Dia menilai, keinginan BI untuk redenominasi mata uang Garuda sejatinya rencana yang cukup bagus. Namun, pemerintah saat ini masih belum berpikir untuk mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) Redenominasi Mata Uang kepada parlemen.
"Saya rasa itu (redenominasi) bagus, dan saat ini pemerintah belum berpikiran untuk menyampaikan RUU itu," katanya di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (27/7/2017).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mempersilakan BI untuk mewacanakan redenominasi tersebut. Namun, untuk proses legislasinya tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Dewan sama pemerintah sekarang ini untuk yang di bidang ekonomi di bawah Kemenkeu yang ada di dalam urutan legislasi 14-15 RUU sendiri. Jadi kita perlu memprioritaskan," imbuh dia.
Padahal, Bank Indonesia (BI) menilai bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan redenominasi rupiah. Sebab, saat ini kondisi inflasi nasional masih rendah, perekonomian Indonesia dalam kondisi yang stabil, serta situasi politik dan sosial pun dalam keadaan yang baik.
"Tidak ada (kehilangan momentum redenominasi rupiah)," singkatnya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Jumat (28/7/2017).
Sebelumnya, wanita yang akrab disapa Ani ini memutuskan untuk menunda rencana Bank Indonesia (BI), melakukan perampingan tiga nominal mata uang rupiah (redenominasi). Pasalnya, saat ini pemerintah masih fokus untuk menyusun Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018.
Dia menilai, keinginan BI untuk redenominasi mata uang Garuda sejatinya rencana yang cukup bagus. Namun, pemerintah saat ini masih belum berpikir untuk mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) Redenominasi Mata Uang kepada parlemen.
"Saya rasa itu (redenominasi) bagus, dan saat ini pemerintah belum berpikiran untuk menyampaikan RUU itu," katanya di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (27/7/2017).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mempersilakan BI untuk mewacanakan redenominasi tersebut. Namun, untuk proses legislasinya tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Dewan sama pemerintah sekarang ini untuk yang di bidang ekonomi di bawah Kemenkeu yang ada di dalam urutan legislasi 14-15 RUU sendiri. Jadi kita perlu memprioritaskan," imbuh dia.
(akr)