Bukti Konkret, Lapak Ganjar Efektif Jadi Tempat Promosi UMKM Era Digital

Minggu, 15 Oktober 2023 - 17:56 WIB
loading...
Bukti Konkret, Lapak...
Bacapres Ganjar Pranowo sosok yang dekat dengan UMKM. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Tahun 2020 merupakan momen paling krusial bagi masyarakat Indonesia. Mencegah hilangnya pendapatan selama pandemi sudah menjadi hal yang biasa bagi semua orang. Misalnya, karyawan yang menerima tunjangan dan pengurangan gaji yang berbeda.

Selain itu, pengusaha melakukan segala upaya untuk memaksimalkan tabungan mereka dari pengeluaran anggaran tambahan. Usaha kecil dan menengah ( UMKM ) juga harus berjuang keras untuk mematuhi standar protokol kesehatan yang ketat.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengembangkan teknik khusus untuk mengatasi masalah ini. Promosi stan UMKM diawali oleh mantan Gubernur Ganjar Pranowo melalui platform media sosial miliknya. Ganjar Pranowo membagikan ulang lapak dagang UMKM di Jawa Tengah di akun Instagram pribadinya. Target konsumen dan pelaku UMKM dijangkau dengan hashtag Lapak Ganjar.



Konsep di balik gerakan Lapak Ganjar menjawab kebutuhan mendesak untuk beralih dari pasar tradisional ke pasar digital dan berfungsi sebagai media periklanan barang dan jasa UMKM di Jawa Tengah. Selain itu, Lapak Ganjar juga mendorong UMKM untuk lebih terbiasa dan kreatif dalam memasarkan produk secara digital. Mendapatkan kemungkinan eksposur barang dan jasa UMKM dengan 6 juta follower tentunya akan sangat bermanfaat.

Pemilik Setyo Handmade Boyolali, Kristanti Nareswari, mendapat manfaat dari dukungan promosi Lapak Ganjar. Kesadaran masyarakat terhadap kerajinan limbah kertas koran karyanya semakin meningkat sejak dibagikan di media sosial Ganjar Pranowo. Bukan hanya masyarakat Jawa Tengah, tapi juga dari luar daerah, bahkan luar Pulau Jawa.

Hasilnya, pesanan barang daur ulang meningkat tajam. Bahkan, Kristanti dan suaminya harus rela bekerja ekstra karena padatnya pesanan. "Sempat harus ngelembur sampai jam 2 (dini hari). Kadang ngecat malam. Jadi, siangnya kita tinggal pengeringan," ujar Kristanti saat ditemui di rumah sekaligus tempat kerajinannya di Perumahan Miraijati 3, RT 3, RW 7, Desa Ledok, Mojorejo, Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali pada April 2020.

Kristanti juga menyebutkan rata-rata penjualan terjadi pada satu bulan sebelum bergabung dengan Lapak Ganjar. Setiap hari, hanya sepuluh tas yang terjual. Meski demikian, penjualan tas berbahan kertas koran bekas meningkat menjadi 15-20 per hari setelah produk tersebut diiklankan melalui Lapak Ganjar.

Kertas koran diolah oleh Setyo Handmade menjadi kerajinan tangan antara lain tatakan gelas, wadah tisu, keranjang pensil, gantungan kunci, kalung, tas, dan lain-lain. Setiap produk adalah buatan tangan. diawali dengan penggulungan dan dilanjutkan pengolahan hingga tercipta kerajinan unik. Karena terbuat dari kertas bekas dan ramah lingkungan, ia menilai produknya disukai masyarakat.

Salah satu keuntungan menggunakan Lapak Ganjar untuk promosi adalah kemudahannya. Karena promosi kios digital yang tidak konsisten dan kurangnya pengetahuan teknologi menjadi hambatan umum bagi bisnis UMKM. Penguasaan teknologi dan perangkatnya erat kaitannya dengan ketidakterdidikkan teknologi, yang kadang disebut buta teknologi.



Selain itu, promosi lapak digital yang tidak konsisten kerap menjadi kendala. Warung digital menjadi kurang menarik ketika pembelinya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali karena membuat Anda merasa lesu.
Namun, Lapak Ganjar mendobrak segala batasan. Yang perlu dilakukan oleh pelaku UMKM hanyalah branding barangnya secara visual yang menarik. Ganjar memanfaatkan 6 juta pengikut Instagramnya untuk membantu UMKM memasarkan barang-barang berkualitas tinggi.

Suami Siti Atikoh ini mempromosikan 3.365 UMKM dengan 136 tema produk dari 124 kabupaten/kota se-Indonesia pada tahun 2020 hingga 2023, tidak hanya dari Jawa Tengah. Banyak orang di luar Jawa Tengah yang tertarik dengan produk UMKM Ganjar saat ia mempostingnya. Inisiatif ini telah membawa berkah bagi banyak UMKM.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2169 seconds (0.1#10.140)