Luhut: Pembiayaan Proyek LRT Tak Lagi Andalkan APBN

Jum'at, 04 Agustus 2017 - 20:16 WIB
Luhut: Pembiayaan Proyek LRT Tak Lagi Andalkan APBN
Luhut: Pembiayaan Proyek LRT Tak Lagi Andalkan APBN
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa skema pembiayaan proyek LRT (Light Rail Transit ) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) tidak seratus persen menggunakan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara), melainkan dibagi dengan konsorsium.

"Sekarang pembangunan infrastruktur tidak melulu menggunakan dana APBN, termasuk dalam proyek RLT Jabodebek ini," ujar Menko Luhut saat meninjau langsung proses pembangunan LRT ruas Taman Mini, Jumat (4/8/2017).

(Baca Juga: Tok! Proyek LRT Jabodebek Dapat Kucuran PMN Rp2 Triliun
Sementara proyek RLT Jabodebek tahap pertama tercatat telah menghabiskan Rp21,9 triliun. Kemudian untuk investasi kereta api telah menelan biaya sekitar Rp4 triliun. Pembangunan Transit Oriented Development (TOD)-TOD mencapai kisaran Rp5 triliun.

(Baca Juga: Menko Luhut Banggakan Lokal Konten Proyek LRT
Menurutnya, total dana tersebut ditanggung beberapa bank dan dana dari internal perusahan. Di antaranya dari PT Adhi Karya sekitar Rp2 triliun untuk pembangunan TOD. Kemudian, biaya investasi kereta api dari PT KAI kerja sama dengan PT INKA sebesar Rp4 triliun.

Selain itu, Ia menambahkan ada juga bank-bank BUMN maupun bank swasta yang ikut andil. Sejauh ini terdapat enam bank, di antaranya Bank Mandiri, BNI, BRI, CNB Niaga, BCA dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). "Ada enam bank yang mulai tertarik dengan RLT Jabodebek yang digarap PT Adhi Karya. Total bank-bank dananya mencapai Rp8,25 triliun," ungkap dia.

Diklaim olehnya ketertarikan bank-bank BUMN maupun swasta untuk ikut dalam pembiayaan LRT Jabodebek, lantaran konsep proyek yang digarap Adhi Karya menarik. Hanya saja memang ada jaminan dari pemerintah, sehingga para manajemen bank tidak khawatir.

"Menariknya tidak perlu mengandalkan APBN lagi. Makanya, kami proyek LRT Jabodebek ini proyek percontohan. Tidak seperti proyek tol laut Bali yang dibuat asal-asalan," pungkasnya.

Sebagai informasi sebelumnya skema pembiayaan diputuskan bakal menggunakan kombinasi antara perbankan dengan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Perhubungan. Komposisinya, 67% dari perbankan dan 33% APBN.

Proyek LRT Jabodebek yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan dimiliki Kementerian Perhubungan ini sudah dimulai pembangunannya sejak 9 September 2015. Dalam pembangunan tahap pertama, akan ada tiga rute yang terhubung, yakni Cibubur-Cawang sepanjang 14,5 km, Bekasi Timur-Cawang sepanjang 17,1 km dan Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 km.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7418 seconds (0.1#10.140)