Perkuat Investor dan Agen Distribusi Hadapi Tahun Politik lewat ISF 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT BRI Manajemen Investasi ( BRI-MI ) menggelar acara Investment Specialist Forum (ISF) 2023 pada tanggal 12 Oktober 2023 di The Langham, Jakarta. Mengusung tema Public Governance & Sustainable Economy, ISF 2023 mengundang investor dan agen distribusi BRI-MI untuk memberikan insight pasar dan makroekonomi, serta pemaparan strategi investasi menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024.
Acara dibuka dengan opening speech oleh Direktur BRI-MI, Ira Irmalia Sjam dan keynote speech dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Frederica Widyasari Dewi. ISF 2023 turut menghadirkan pembicara antara lain Yunarto Wijaya selaku Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Helmy Kristianto selaku Chief Economist BRI Danareksa Sekuritas, dan Herman Tjahjadi selaku Chief Investment Officer BRI-MI.
Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi mengatakan, bahwa adanya Investment Specialist Forum (ISF) 2023 ini diharapkan dapat membantu meningkatkan literasi Keuangan untuk investor dan calon investor di Indonesia.
“Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen dan indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai 85,10 persen. Kalau kita melihat indikator ini, masih terdapat gap antara literasi dan inklusi keuangan serta secara bersamaan terus meningkatkan indeks literasi keuangan untuk memperkecil kesenjangan atas dua indeks tersebut,” ujarnya.
“Menjadi pekerjaan rumah untuk kita semua, termasuk seluruh investment specialist yang hadir pada hari ini untuk senantiasa mendukung meningkatkan literasi keuangan serta memperkecil indeks gap antara literasi dan Inklusi keuangan di Indonesia, sehingga masyarakat tidak hanya mendapatkan akses layanan jasa keuangan, namun mendapatkan pengetahuan atau keyakinan yang lebih baik tentang lembaga serta produk keuangan yang digunakan masyarakat,” tambah Frederica.
Walaupun rupiah terdepresiasi -0.8% Year-to-Date (YTD) per 11 Oktober, rupiah masih outperform dibandingkan mata uang ASEAN lainnya, seperti Phillipine Peso, Thai Bhat, Malaysia Ringgit. Lebih lanjut, seiring makin mendekati tanggal pencalonan calon presiden & calon wakil presiden pada tanggal 19 Oktober, kegiatan pemilu di dalama masyarakat akan semakin meningkat dan memberikan dorongan positif terhadap pertumbuhan perekonomian di 4Q23.
Chief Economist PT BRI Danareksa Sekuritas, Helmy Kristanto mengatakan, bahwa tren disinflasi dan semakin banyak Bank Sentral yang memilih untuk tidak menaikkan suku bunga terus berlanjut, maka perhatian utama akan difokuskan pada pertumbuhan ekonomi.
Dari sisi dalam negeri, diperkirakan Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga hingga akhir tahun ini. Selain itu, periode pemilu akan memberikan dukungan terhadap konsumsi dalam negeri, yang dalam sejarahnya cenderung memberikan dampak positif bagi pasar saham dengan masuknya investor asing.
Acara dibuka dengan opening speech oleh Direktur BRI-MI, Ira Irmalia Sjam dan keynote speech dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Frederica Widyasari Dewi. ISF 2023 turut menghadirkan pembicara antara lain Yunarto Wijaya selaku Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Helmy Kristianto selaku Chief Economist BRI Danareksa Sekuritas, dan Herman Tjahjadi selaku Chief Investment Officer BRI-MI.
Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi mengatakan, bahwa adanya Investment Specialist Forum (ISF) 2023 ini diharapkan dapat membantu meningkatkan literasi Keuangan untuk investor dan calon investor di Indonesia.
“Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen dan indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai 85,10 persen. Kalau kita melihat indikator ini, masih terdapat gap antara literasi dan inklusi keuangan serta secara bersamaan terus meningkatkan indeks literasi keuangan untuk memperkecil kesenjangan atas dua indeks tersebut,” ujarnya.
“Menjadi pekerjaan rumah untuk kita semua, termasuk seluruh investment specialist yang hadir pada hari ini untuk senantiasa mendukung meningkatkan literasi keuangan serta memperkecil indeks gap antara literasi dan Inklusi keuangan di Indonesia, sehingga masyarakat tidak hanya mendapatkan akses layanan jasa keuangan, namun mendapatkan pengetahuan atau keyakinan yang lebih baik tentang lembaga serta produk keuangan yang digunakan masyarakat,” tambah Frederica.
Proyeksi Makroekonomi Indonesia Jelang Tahun Politik
Memasuki semester II 2023 dan jelang memasuki tahun politik, kinerja makroekonomi di Indonesia masih berada pada posisi yang cukup baik dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. Fiskal pemerintah berada pada surplus level +0.7% PDB pada akhir bulan Agustus. Hal ini memberikan ruang yang cukup buat pemerintah untuk memberikan stimulus di kuarta IV tahun 2023 ini.Walaupun rupiah terdepresiasi -0.8% Year-to-Date (YTD) per 11 Oktober, rupiah masih outperform dibandingkan mata uang ASEAN lainnya, seperti Phillipine Peso, Thai Bhat, Malaysia Ringgit. Lebih lanjut, seiring makin mendekati tanggal pencalonan calon presiden & calon wakil presiden pada tanggal 19 Oktober, kegiatan pemilu di dalama masyarakat akan semakin meningkat dan memberikan dorongan positif terhadap pertumbuhan perekonomian di 4Q23.
Chief Economist PT BRI Danareksa Sekuritas, Helmy Kristanto mengatakan, bahwa tren disinflasi dan semakin banyak Bank Sentral yang memilih untuk tidak menaikkan suku bunga terus berlanjut, maka perhatian utama akan difokuskan pada pertumbuhan ekonomi.
Dari sisi dalam negeri, diperkirakan Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga hingga akhir tahun ini. Selain itu, periode pemilu akan memberikan dukungan terhadap konsumsi dalam negeri, yang dalam sejarahnya cenderung memberikan dampak positif bagi pasar saham dengan masuknya investor asing.