Hari Pertama Kereta Cepat dengan Tiket Promo Rp150.000, Belum Banyak Penumpang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh hari ini Rabu (18/10/2023) mulai beroperasi secara komersial. Pada operasi pertama hingga 30 November dikenakan tarif promo Rp150.000.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengoperasikan sebanyak 14 perjalanan kereta. Dari Halim-Tegalluar 7 perjalanan dan Tegalluar-Halim 7 Perjalanan.
Berdasarkan pantaun MNC Portal di Stasiun Halim sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB, kondisi penumpang di Stasiun Halim tidak terlalu ramai. Kondisi ini malah terbilang sepi dengan kondisi Stasiun Halim yang besar.
Penumpang tengah mengantre tiket di mesin. Foto/MPI
Di lantai dasar stasiun tampak beberapa penumpang yang sedang mengantre di layanan customer service dan juga pelanggan yang membeli perbekalan makanan dan minuman yang ada di lantai bawah.
Kemudian kondisi di ruang tunggu stasiun lantai dua hanya terdapat sejumlah penumpang yang berada di sana. Di sisi sebelahnya, juga sama hanya beberapa pengunjung yang sedang menunggu di area stand UMKM sambil menyantap sajian.
Eskalator di kedua sisi depan Stasiun Halim tidak berfungsi sehingga masyarakat harus menggunakan tangga. Eskalator yang berada posisi tengah berjalan sebegaimana mestinya.
Beberapa stand makanan dan minuman yang ditargetkan akan beroperasi setelah berlaku operasional secara komersial juga belum tersedia. Sementara itu, masyarakat yang datang ke Stasiun Halim saat ini lebih banyak menggunakan taksi konvesional dan juga kendaraan taksi online.
Gerald (26), penumpang asal Bekasi yang ada kepentingan kerjaan di Bandung, lebih memilih menggunakan kereta cepat lantaran adanya tarif promo yang berlaku. Ia mengaku berangkat dari tempatnya menggunakan grab karena lebih efisien dibandingkan LRT Jabodebek.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengoperasikan sebanyak 14 perjalanan kereta. Dari Halim-Tegalluar 7 perjalanan dan Tegalluar-Halim 7 Perjalanan.
Berdasarkan pantaun MNC Portal di Stasiun Halim sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB, kondisi penumpang di Stasiun Halim tidak terlalu ramai. Kondisi ini malah terbilang sepi dengan kondisi Stasiun Halim yang besar.
Penumpang tengah mengantre tiket di mesin. Foto/MPI
Di lantai dasar stasiun tampak beberapa penumpang yang sedang mengantre di layanan customer service dan juga pelanggan yang membeli perbekalan makanan dan minuman yang ada di lantai bawah.
Kemudian kondisi di ruang tunggu stasiun lantai dua hanya terdapat sejumlah penumpang yang berada di sana. Di sisi sebelahnya, juga sama hanya beberapa pengunjung yang sedang menunggu di area stand UMKM sambil menyantap sajian.
Eskalator di kedua sisi depan Stasiun Halim tidak berfungsi sehingga masyarakat harus menggunakan tangga. Eskalator yang berada posisi tengah berjalan sebegaimana mestinya.
Beberapa stand makanan dan minuman yang ditargetkan akan beroperasi setelah berlaku operasional secara komersial juga belum tersedia. Sementara itu, masyarakat yang datang ke Stasiun Halim saat ini lebih banyak menggunakan taksi konvesional dan juga kendaraan taksi online.
Gerald (26), penumpang asal Bekasi yang ada kepentingan kerjaan di Bandung, lebih memilih menggunakan kereta cepat lantaran adanya tarif promo yang berlaku. Ia mengaku berangkat dari tempatnya menggunakan grab karena lebih efisien dibandingkan LRT Jabodebek.