BRI Launching Program Desa Nabung Saham

Jum'at, 11 Agustus 2017 - 21:06 WIB
BRI Launching Program Desa Nabung Saham
BRI Launching Program Desa Nabung Saham
A A A
JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Pasar Modal Indonesia yang ke-40, Bank BRI bersama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menandatangani Nota Kesepahaman Program Desa Nabung Saham yang diselenggarakan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).

Acara tersebut bertujuan meningkatkan jumlah investor aktif, mengembangkan layanan tabungan dan Rekening Dana Nasabah (RDN) untuk Pasar Modal melalui sistem perbankan yang dimiliki oleh Bank BRI serta mengintegrasikan infrastruktur pasar modal dan perbankan untuk kemudahan akses masyarakat berinvestasi melalui sistem yang dimiliki oleh KSEI.

Selain itu, program ini berusaha mengedukasi (literasi) masyarakat mengenai produk–produk turunan yang ada di pasar uang sekaligus memperkuat penetrasi inklusi keuangan masyarakat pedesaan untuk melek investasi.

“Ini salah satu langkah strategis Bank BRI untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, khususnya pasar modal di pedesaan melalui unit-unit kerja Bank BRI yang tersebar di seluruh Indonesia," ujar Direktur Utama Bank BRI Suprajarto di Jakarta, Jumat (11/8/2017).

Hingga akhir kuartal II/2017, Bank BRI memiliki lebih dari 54 juta rekening simpanan mikro, dengan total simpanan lebih dari Rp217 triliun. Hal ini, merupakan potensi yang luar biasa untuk dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh Bank BRI meningkatkan keikutsertaan masyarakat desa dalam menabung saham.

Selain itu, Bank BRI memiliki 467 Kantor Cabang, 609 Kantor Cabang Pembantu, 989 Kantor Kas, 5.380 BRI Unit, dan 2.553 Teras BRI yang terhubung secara real time online. BRI optimistis mampu memberikan layanan pendukung dunia pasar modal yang optimal, sehingga diharapkan dapat menjangkau masyarakat Indonesia secara lebih banyak dan lebih luas untuk berinvestasi di pasar modal.

"Khususnya dukungan dalam hal penyediaan fasilitas pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN) bagi masyarakat yang akan berinvestasi di pasar modal serta pemanfaatan layanan produk dan jasa perbankan lainnya," kata Suprajarto.

Adapun program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pasca-penandatangan nota kesepahaman ini, antara lain melakukan mengadakan audiensi kepada pejabat dan aparat desa atau kecamatan terkait, forum calon investor yang digelar secara marathon dengan melibatkan aparat desa serta melaksanakan workshop dan forum investor.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5386 seconds (0.1#10.140)