Harga Minyak Menuju USD100, Amerika Cari Stok Darurat 6 Juta Barel

Jum'at, 20 Oktober 2023 - 18:10 WIB
loading...
Harga Minyak Menuju USD100, Amerika Cari Stok Darurat 6 Juta Barel
Harga minyak dunia masih terus naik. Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Pelan tapi pasti, konflik di Palestina terus mengerek harga minyak dunia . Pada perdagangan akhir pekan, Jumat (20/10/2023), harga minyak dunia melanjutkan kenaikannya di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa krisis Israel-Gaza dapat menyebar di Timur Tengah dan mengganggu pasokan dari salah satu wilayah penghasil minyak terbesar di dunia.



Minyak mentah berjangka Brent naik 75 sen menjadi USD93,13 per barel pada pukul 08.15 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate AS berada pada USD90,04 per barel, naik 67 sen.

“Meningkatnya ketegangan yang mungkin kita lihat sehubungan dengan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) memasuki Gaza akhir pekan ini berarti risiko minyak mentah mengarah pada harga yang lebih tinggi,” kata analis IG Tony Sycamore, dikutip dari Reuters, Jumat (20/10/2023).

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada pasukan yang berkumpul di perbatasan Gaza pada hari Kamis bahwa mereka akan segera melihat daerah kantong Palestina “dari dalam”, yang menunjukkan bahwa invasi darat mungkin sudah dekat. Menambah kekhawatiran mengenai meluasnya konflik, Pentagon mengatakan AS telah mencegat rudal yang ditembakkan dari Yaman menuju Israel.

Harga minyak juga didukung oleh perkiraan melebarnya defisit pada kuartal keempat setelah produsen utama Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pengurangan pasokan hingga akhir tahun dan di tengah rendahnya persediaan terutama di Amerika Serikat.

Departemen Energi AS, Washington sedang berupaya membeli 6 juta barel minyak mentah untuk dikirim ke cadangan minyak strategis pada bulan Desember dan Januari, seiring dengan rencana mereka untuk mengisi kembali persediaan darurat.

Secara terpisah, pencabutan sementara sanksi minyak AS terhadap anggota OPEC, Venezuela, sepertinya tidak memerlukan perubahan kebijakan apa pun oleh kelompok produsen OPEC+ untuk saat ini karena pemulihan produksi kemungkinan akan terjadi secara bertahap.



“Produksi minyak Venezuela tidak akan menjadi faktor signifikan dalam membentuk keseimbangan minyak global di masa mendatang,” kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM dalam sebuah catatan pada hari Jumat.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1673 seconds (0.1#10.140)