Permintaan Minyak Global Diramalkan Capai Puncaknya Dekade Ini

Rabu, 25 Oktober 2023 - 03:05 WIB
loading...
Permintaan Minyak Global...
Permintaan minyak secara global diperkirakan bakal mencapai puncaknya pada dekade ini. Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) mengungkapkannya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Permintaan minyak secara global diperkirakan bakal mencapai puncaknya pada dekade ini. Badan Energi Internasional ( International Energy Agency/IEA ) mengungkapkan, prediksinya tersebut di tengah meningkatnya popularitas mobil listrik dan pemulihan ekonomi China .



Dunia akan mengkonsumsi sebanyak 102 juta barel per hari minyak pada akhir 2020-an, dengan volume mengalami penurunan menjadi 97 juta barel per hari pada pertengahan abad ini. Kasus ini disebut sebagai 'Stated Policies Scenario', yang disampaikan dalam World Energy Outlook tahunan IEA.

"Transisi ke energi bersih terjadi di seluruh dunia dan itu tak terbendung," kata Direktur Eksekutif IEA, Fatih Birol dalam sebuah pernyataan dikutip dari Bloomberg.



"Klaim bahwa minyak dan gas mewakili pilihan yang aman atau terjamin untuk masa depan energi dan iklim dunia terlihat lebih lemah dari sebelumnya," lanjutnya.

Permintaan minyak di industri petrokimia, penerbangan dan perkapalan akan terus meningkat hingga 2050. Akan tetapi hal itu tidak cukup mengimbangi permintaan yang lebih rendah dari transportasi di tengah "kenaikan luar biasa dalam penjualan kendaraan listrik," kata IEA.

China yang selama bertahun-tahun mendorong pertumbuhan konsumsi minyak mentah global, akan melihat nafsu makannya melemah selama beberapa tahun ke depan, dengan total konsumsi menurun dalam jangka panjang, menurut laporan itu.

Konsumsi minyak global akan mengikuti jalur yang sama dengan permintaan hidrokarbon lainnya. "Kami berada di jalur untuk melihat semua bahan bakar fosil memuncak sebelum 2030," kata IEA.

Ini adalah pertama kalinya semua skenario yang disusun oleh badan yang berbasis di Paris untuk pasar energi global menunjukkan penurunan jangka pendek dalam konsumsi hidrokarbon. Kasus dasar IEA itu mencerminkan, kebijakan energi yang saat ini dialami oleh pemerintah di seluruh dunia dan konsekuensi berkelanjutan dari krisis energi tahun lalu.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Cara Daftar Koperasi...
Cara Daftar Koperasi Merah Putih, Simak Panduan Lengkapnya
Dukung Swasembada Pangan,...
Dukung Swasembada Pangan, Pengolahan Gabah Modern Garapan Waskita Hasilkan Beras Berkualitas
Indonesia Bukan Lagi...
Indonesia Bukan Lagi Tempat Parkir Kereta Bekas, Begini Kata Bos KCI
Wisatawan Asing Mulai...
Wisatawan Asing Mulai Berkurang, Ekonomi AS Diprediksi Rugi Rp1.511 Triliun
Freeport Setor Rp7,73...
Freeport Setor Rp7,73 Triliun ke Pusat dan Daerah atas Keuntungan Bersih 2024
Industri Bahan Bangunan...
Industri Bahan Bangunan Menuju Konstruksi Hijau
ICP Maret 2025 Melorot,...
ICP Maret 2025 Melorot, Harga BBM Subsidi Berpeluang Turun?
Hampir 600.000 Produk...
Hampir 600.000 Produk Ilegal Diamankan, Nilainya Rp15 Miliar
BI Lapor Utang Luar...
BI Lapor Utang Luar Negeri Turun Jadi USD427,2 Miliar per Februari 2025
Rekomendasi
Paula Verhoeven Klarifikasi...
Paula Verhoeven Klarifikasi Hubungan dengan Pria yang Diduga Selingkuhannya, Bukan Orang Ketiga
Soal Pajak BBM 10% di...
Soal Pajak BBM 10% di Jakarta, Pramono: Masih Pembahasan, Belum Berlaku
Dubes AS Kamala Shirin...
Dubes AS Kamala Shirin Akhiri Masa Tugasnya di Indonesia, Ada Apa?
Berita Terkini
Jepang Buka Lowongan...
Jepang Buka Lowongan Kerja 150.000 Orang, dari Indonesia Paling Dicari
11 menit yang lalu
Harga Emas Antam Anjlok...
Harga Emas Antam Anjlok Rp48.000, Balik Lagi ke Bawah Rp2 Juta per Gram
38 menit yang lalu
Pengusaha Protes Soal...
Pengusaha Protes Soal Larangan Ritel Jualan Rokok di Dekat Sekolah
58 menit yang lalu
Batasi Impor Baja Murah...
Batasi Impor Baja Murah dari China, India Kenakan Tarif 12%
1 jam yang lalu
Dorong Transformasi,...
Dorong Transformasi, Nilai Ekspor Mebel dan Kerajinan Jepara Tembus Rp5 Triliun
1 jam yang lalu
Dolar AS Ambruk ke Level...
Dolar AS Ambruk ke Level Terendah 3 Tahun Gegara Tarif Trump
1 jam yang lalu
Infografis
Solidaritas Antar Anggota...
Solidaritas Antar Anggota Retak, Ini 3 Tanda Kehancuran NATO
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved