Bos Bank Dunia Nyalakan Tanda Bahaya Saat Konflik Hamas-Israel Bisa Meluas

Kamis, 26 Oktober 2023 - 16:08 WIB
loading...
Bos Bank Dunia Nyalakan Tanda Bahaya Saat Konflik Hamas-Israel Bisa Meluas
Presiden Bank Dunia, Ajay Banga juga memperingatkan, Ketegangan geopolitik yang meningkat akibat konflik Timur Tengah bukan satu-satunya ancaman r bagi ekonomi dunia saat ini. Foto/Dok
A A A
LONDON - Ketegangan geopolitik yang meningkat akibat konflik Timur Tengah menimbulkan ancaman terbesar bagi ekonomi dunia saat ini. Namun Presiden Bank Dunia , Ajay Banga juga memperingatkan, ada risiko lain yang juga berpengaruh terhadap global.

"Imbal hasil Treasury 10-tahun AS baru saja melewati 5% sebentar kemarin, ini adalah area yang belum kita lihat. Jadi ya, hal itu ada di sana bersembunyi di bayang-bayang," kata Banga, mengacu pada kenaikan patokan untuk biaya pinjaman di seluruh dunia yang selanjutnya mengancam perlambatan ekonomi.



"Lalu, berapa lama sebelum pandemi berikutnya?" ungkap Banga dalam sebuah acara di Future Investment Initiative (FII) tahunan di Riyadh.

"Ada begitu banyak hal yang terjadi di dunia dan geopolitik dalam perang yang Anda lihat dan apa yang baru saja terjadi baru-baru ini di Israel dan Gaza. Pada akhirnya, ketika Anda menyatukan semua ini, saya pikir dampaknya terhadap pembangunan ekonomi bahkan lebih serius," katanya.



Diungkapkan juga olehnya, bahwa risiko cenderung bergerak. "Jadi saya akan sangat berhati-hati untuk terpaku pada satu hal dan mengabaikan yang lain sekarang," sambung Banga.

Banga mengungkapkan, ketika segala sesuatu di negara maju terlihat lebih baik daripada yang diperkirakan beberapa waktu lalu, "Saya pikir kita berada pada titik yang sangat berbahaya."

Dia mengatakan investasi sektor swasta diperlukan di negara berkembang, akan tetapi risiko politik di beberapa negara ini tetap menjadi penghalang.

"Satu triliun dolar dibutuhkan hanya untuk energi terbarukan di pasar negara berkembang. Tidak ada cukup uang di kas pemerintah atau bahkan di bank pembangunan multilateral, kita perlu melibatkan sektor swasta dengan modal mereka," katanya.

"Dan itu adalah tugas terbesar yang harus kita jalankan di depan kita."
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1252 seconds (0.1#10.140)