Wapres: Berbagai Kajian Prediksi RI Berpeluang Masuk 5 Besar Ekonomi Dunia

Jum'at, 27 Oktober 2023 - 16:20 WIB
loading...
Wapres: Berbagai Kajian Prediksi RI Berpeluang Masuk 5 Besar Ekonomi Dunia
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengungkapkan berbagai kajian bahwa Indonesia berpeluang masuk menjadi lima besar ekonomi dunia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden atau Wapres Ma’ruf Amin mengungkapkan berbagai kajian bahwa Indonesia berpeluang masuk menjadi lima besar ekonomi dunia . Selain itu, Indonesia juga punya peluang keluar sebagai negara berpenghasilan menengah.

“Berbagai kajian memprediksi Indonesia memiliki peluang untuk keluar dari posisi negara berpenghasilan menengah, dan masuk menjadi lima besar ekonomi dunia,” ungkap Wapres dalam sambutannya di JIExpo Kemayoran Hall-A, Jl. H. Benyamin Sueb, Jakarta, Jumat (27/10/2023).



Saat ini, kata Wapres, dengan visi Indonesia Emas 2045 sebagai upaya untuk mengantarkan Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera. Meskipun, masih banyak tantangan yang harus dilalui yakni bonus demografi harus sejalan dengan peningkatan produktivitas dan daya saing.

Lebih lanjut, Wapres mengatakan jika Indonesia juga dinilai mempunyai beragam aset esensial yang diperlukan untuk mewujudkan visi tersebut. Salah satunya adalah berlimpahnya Sumber Daya Manusia (SDM) angkatan kerja berusia muda dan cakap digital.

“Kita masih memiliki tantangan yang tidak ringan. Surplus angkatan kerja ini mesti dibarengi dengan peningkatan produktivitas dan daya saing. Bonus demografi seyogianya mampu menjadi kekuatan besar yang menggerakkan kemajuan ekonomi bangsa, bukan malah membebani,” katanya.



Wapres mengungkapkan, pembangunan SDM unggul ini butuh komitmen yang tinggi, serta sinergi lintas pemangku kepentingan. “Jangan sampai unggul hanya kuantitasnya saja, tetapi lupa kualitasnya, baik secara fisik, karakter, etos kerja, kedisiplinan, keterampilan, maupun intelektual.”

Untuk itu, Wapres memastikan saat ini pemerintah terus menggerakkan upaya percepatan penurunan prevalensi stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem. “Kedua hal tersebut berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dan cita-cita Indonesia Emas.”

“Upaya penghapusan kemiskinan ekstrem terus dilakukan tidak hanya melalui pengurangan beban pengeluaran, tetapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin. Salah satunya yakni pelatihan vokasi guna meningkatkan kapasitas masyarakat,” pungkasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1278 seconds (0.1#10.140)