Soal Ramalan Laba Bersih Maskapai Garuda Melesat Capai Rp6,3 Triliun, Begini Kata Bosnya

Jum'at, 27 Oktober 2023 - 19:58 WIB
loading...
Soal Ramalan Laba Bersih...
Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra buka suara terkait dengan informasi proyeksi laba bersih sebesar USD399 juta atau setara Rp6,35 triliun di akhir tahun 2023. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Irfan Setiaputra buka suara terkait dengan informasi proyeksi laba bersih sebesar USD399 juta atau setara Rp6,35 triliun di akhir tahun 2023. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak membantah soal proyeksi tersebut, akan tetapi ia mempertanyakan terkait siapa yang mengeluarkannya.

"Saya nggak tau proyeksi itu dapat dari mana. Kedua kapan itu dikeluarkan, jadi angka yang cukup oke itu memang kita atau saya keluarkan jauh sebelum kita PKPU. Saya nggak menafikan, jejak digital ada semua. Tapi ko tiba-tiba dikeluarkan sekarang gitu," katanya saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, Jumat (27/10/2023).



Irfan mengatakan, bahwa pada saat GIIA dalam proses Perjanjian Perdamaian Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan berhasil melewati kondisi tersebut ia hanya menjanjikan perusahaan akan mendapatkan profit kepada para kreditur.

"Saya janji bahwa perusahaan ini akan profit. Saya yakin sekali perusahaan ini akan positif. Tapi angka saat ini masih menantang untuk dikeluarkan," katanya.



Sebelumnya, beredar informasi bahwa PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membidik laba bersih sebesar 399 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp6,35 triliun di akhir tahun 2023.

Sejalan dengan target laba, lanjutnya, perseroan juga optimistis jumlah penumpang naik 60%. Kemudian prospek kinerja perseroan diperkirakan akan terus meningkat pada semester kedua tahun 2023. Faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan ini meliputi musim liburan kenaikan kelas, perjalanan umroh, serta periode puncak seperti Natal dan Tahun Baru.

Pada kuartal kedua tahun ini, GIAA berhasil mencatatkan laba bersih sebesar 33,6 juta dolar AS atau setara Rp535,55 miliar, berbalik dari periode yang sama tahun sebelumnya, di mana perseroan mencatatkan rugi sebesar 110 juta dolar AS.

Kemudian perseroan diprediksi akan mencatatkan laba USD589 juta pada 2024 mendatang. Kemudian, pada 2025 laba perseroan ditargetkan sebesar 631 juta dolar AS, dan sebesar USD647 juta pada 2026.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1955 seconds (0.1#10.140)