Janji Ganjar-Mahfud: Turunkan Kemiskinan 2,5% dan Gulirkan Dana Abadi Sosial
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon Presiden dan wakil presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, telah menguraikan beberapa visi dan misi di bidang perlindungan sosial jika terpilih pada Pilpres 2024. Dalam dokumen visi dan misi bertajuk 'Menuju Indonesia Berprestasi: Secepatnya Mewujudkan Bangsa Maritim yang Adil dan Berkelanjutan', pasangan Ganjar-Mahfud bertujuan menurunkan angka kemiskinan dan membentuk dana sosial permanen.
Dalam dokumen visi dan misinya, Ganjar dan Mahfud bertekad mempercepat pembangunan masyarakat Indonesia yang unggul, berkualitas, produktif, dan kaya karakter. Untuk mencapai misi ini, mereka memperkenalkan peran negara dan sistem perlindungan sosial yang adaptif. Berikut rincian janji Ganjar dan Mahfud di bidang perlindungan sosial.
Ganjar-Mahfud berkomitmen untuk memberikan prioritas utama kepada anak-anak miskin dan terlantar, memastikan mereka dirawat oleh negara, semua demi mempercepat keadilan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Pasangan Ganjar-Mahfud juga menegaskan pemerintah akan hadir dan menerapkan perlindungan sosial adaptif. Mereka tegas dalam memenuhi amanat konstitusi untuk merawat masyarakat miskin.
"Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara adalah amanat konstitusi," Sebagaimana diberitakan dari dokumen visi-misi pasangan calon tersebut, pada tanggal 25 Oktober 2023.
Pasangan yang didukung oleh PDIP, PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo bertujuan mengurangi tingkat kemiskinan menjadi 2,5 persen dan menghilangkan kemiskinan ekstrem sepenuhnya.
Mereka menyatakan niat mereka untuk mencapai target pengurangan kemiskinan dengan transparan dan berkelanjutan. Selain itu, mereka berencana mempercepat penghapusan kemiskinan melalui koordinasi program antara pemerintah pusat dan daerah, serta optimalisasi penggunaan dana di luar APBN.
"Kami bertekad menjalankan amanat tersebut dengan target pengurangan kemiskinan yang jelas dan progresif,” yang tertulis dalam visi misi Ganjar-Mahfud.
Selain mengenai penurunan tingkat kemiskinan, Ganjar-Mahfud bersumpah untuk meningkatkan jumlah keluarga yang mendapatkan manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH). Mereka berencana untuk meningkatkan jumlah penerima hingga mencapai 15 juta keluarga, yang sebelumnya hanya 10 juta keluarga yang menerima manfaat.
Dalam dokumen visi dan misinya, Ganjar dan Mahfud bertekad mempercepat pembangunan masyarakat Indonesia yang unggul, berkualitas, produktif, dan kaya karakter. Untuk mencapai misi ini, mereka memperkenalkan peran negara dan sistem perlindungan sosial yang adaptif. Berikut rincian janji Ganjar dan Mahfud di bidang perlindungan sosial.
Ganjar-Mahfud berkomitmen untuk memberikan prioritas utama kepada anak-anak miskin dan terlantar, memastikan mereka dirawat oleh negara, semua demi mempercepat keadilan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Pasangan Ganjar-Mahfud juga menegaskan pemerintah akan hadir dan menerapkan perlindungan sosial adaptif. Mereka tegas dalam memenuhi amanat konstitusi untuk merawat masyarakat miskin.
"Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara adalah amanat konstitusi," Sebagaimana diberitakan dari dokumen visi-misi pasangan calon tersebut, pada tanggal 25 Oktober 2023.
Baca Juga
Pasangan yang didukung oleh PDIP, PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo bertujuan mengurangi tingkat kemiskinan menjadi 2,5 persen dan menghilangkan kemiskinan ekstrem sepenuhnya.
Mereka menyatakan niat mereka untuk mencapai target pengurangan kemiskinan dengan transparan dan berkelanjutan. Selain itu, mereka berencana mempercepat penghapusan kemiskinan melalui koordinasi program antara pemerintah pusat dan daerah, serta optimalisasi penggunaan dana di luar APBN.
"Kami bertekad menjalankan amanat tersebut dengan target pengurangan kemiskinan yang jelas dan progresif,” yang tertulis dalam visi misi Ganjar-Mahfud.
Selain mengenai penurunan tingkat kemiskinan, Ganjar-Mahfud bersumpah untuk meningkatkan jumlah keluarga yang mendapatkan manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH). Mereka berencana untuk meningkatkan jumlah penerima hingga mencapai 15 juta keluarga, yang sebelumnya hanya 10 juta keluarga yang menerima manfaat.