Cara PNM Ikut Andil dalam Penanganan Kemiskinan Ekstrem

Selasa, 01 Oktober 2024 - 18:37 WIB
loading...
Cara PNM Ikut Andil...
Permodalan Nasional Madani (PNM) menggelar diskusi dan melihat langsung potret penanganan kemiskinan ekstrem dalam rangkaian Journalist Journey 2024. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani ( PNM ) mengajak sejumlah wartawan untuk berpartisipasi dalam Journalist Journey 2024. Mengusung tema “Usaha Mikro, Karya Maksimal”, berbagai kegiatan diselenggarakan di Banyuwangi pada 26 sampai 28 September 2024.

Rangkaian kegiatan ini di antaranya peresmian Sudut Literasi PNM di Pantai Bangsring, penanaman terumbu karang, diskusi media mengenai penghapusan kemiskinan ekstrem dan melihat langsung potret penanganan kemiskinan ekstrem salah satunya yang sudah diberikan pembiayaan dan pendampingan usaha melalui PNM Mekaar.



Dalam diskusi diterangkan penghapusan kemiskinan menjadi concern pemerintah dan organisasi Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sesuai penetapan Sustainable Development Goals (SDGs) pertama perihal zero poverty.

Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Ekonomi, Arif Budimanta mengungkapkan, strategi pemerintah dalam menekan angka kemiskinan ekstrem hingga titik nol. Melalui penurunan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan melalui program pemberdayaan,serta perbaikan daerah ataupun lingkungan dengan kantong kemiskinan diyakini dapat mendukung inisiatif strategis tersebut.

"Indonesia bukan hanya harus tumbuh tinggi, tapi juga inklusif salah satunya dengan program penghapusan kemiskinan, baik yang ekstrem maupun kemiskinan biasa," ungkap Arief dalam kegiatan Diskusi Media: Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Banyuwangi yang merupakan rangkaian Journalist Journey PNM 2024.



Salah satu pihak yang diberikan amanat dalam mendukung aspek peningkatan pendapatan adalah PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Melalui program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), perempuan prasejahtera diberikan pembiayaan dan pendampingan usaha agar mampu berdaya dan keluar dari kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.

Para jurnalis diajak untuk berinteraksi langsung dengan lansia penerima program Rantang Kasih bernama Mbah Marinah, seorang nenek berusia 103 tahun dan pelaku UMKM penyedia konsumsi yang mendukung program Rantang Kasih. Rantang Kasih sendiri merupakan program pemberian makanan siap saji bergizi kepada lansia setiap hari.

Selain itu pada kesempatan ini diceritakan pengenalan Ibu Sa'adi di Dusun Telemungsari, Kalipuro, Banyuwangi dengan PNM Mekaar hingga menjadi nasabah. Di usianya yang sudah lanjut, Ia masih harus menjadi tulang punggung untuk mencukupi kebutuhan anak dan cucunya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1083 seconds (0.1#10.140)