Mark Dynamics Bukukan Kenaikan Penjualan Bersih Jadi Rp138 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) mengumumkan kinerja keuangan belum diaudit pada kuartal III 2023. Produsen cetakan sarung tangan ini mengalami kenaikan penjualan bersih menjadi Rp138 miliar.
"Pencapaian kinerja ini menunjukkan MARK konsisten menjaga margin laba bersih 24,6% atau sebesar Rp34 miliar," kata Presiden Direktur Mark Dynamics Ridwan Goh, dalam pernyataan tertulis, Selasa (31/10/2023).
Dia mengatakan total penjualan MARK pada kuartal III 2023 mencapai Rp138 miliar naik sebesar 21,8% jika dibandingkan kuartal III 2022 sebesar Rp108 miliar. Hal ini menandakan sudah adanya indikasi tren peningkatan penjualan dari MARK.
Lebih lanjut, memasuki masa normal terus melakukan inobasi dan memperluas pangsa pasar ke negara lain seperti China, Amerikat Serikat (AS), India dan negara-negara lain. Selain itu juga memperluat kualitas produk dengan terus melakukan efisiensi membuat produk cetakan sarung tangan hemat energi dan memasang solar panel sebagai pengganti energi listrik. Di sisi pelemahan rupiah, pihaknya justru diuntungkan di mana pendapatan perusahaan berasal dari ekspor mengalami keuntungan pada nilai tukar.
Dengan market share 50% dari penjualan cetakan sarung tangan nitril dan latex di seluruh dunia maka kenaikan penjualan MARK dapat digunakan sebagai indikator akan pulihnya industri sarung tangan global.
"Pencapaian kinerja ini menunjukkan MARK konsisten menjaga margin laba bersih 24,6% atau sebesar Rp34 miliar," kata Presiden Direktur Mark Dynamics Ridwan Goh, dalam pernyataan tertulis, Selasa (31/10/2023).
Dia mengatakan total penjualan MARK pada kuartal III 2023 mencapai Rp138 miliar naik sebesar 21,8% jika dibandingkan kuartal III 2022 sebesar Rp108 miliar. Hal ini menandakan sudah adanya indikasi tren peningkatan penjualan dari MARK.
Lebih lanjut, memasuki masa normal terus melakukan inobasi dan memperluas pangsa pasar ke negara lain seperti China, Amerikat Serikat (AS), India dan negara-negara lain. Selain itu juga memperluat kualitas produk dengan terus melakukan efisiensi membuat produk cetakan sarung tangan hemat energi dan memasang solar panel sebagai pengganti energi listrik. Di sisi pelemahan rupiah, pihaknya justru diuntungkan di mana pendapatan perusahaan berasal dari ekspor mengalami keuntungan pada nilai tukar.
Dengan market share 50% dari penjualan cetakan sarung tangan nitril dan latex di seluruh dunia maka kenaikan penjualan MARK dapat digunakan sebagai indikator akan pulihnya industri sarung tangan global.
(nng)