BTPN Siapkan Strategi Sentralisasi Cabang

Selasa, 19 September 2017 - 23:09 WIB
BTPN Siapkan Strategi Sentralisasi Cabang
BTPN Siapkan Strategi Sentralisasi Cabang
A A A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) siapkan transformasi model bisnis, demi meningkatkan kontribusi digital banking. Salah satunya memperbanyak titik layanan nasabah noncabang atau channel alternatif.

Direktur Kepatuhan BTPN Anika Faisal menjelaskan, fokus perseroan ialah melakukan sentralisasi cabang dan optimalkan peran digital banking. Strateginya dengan mengevaluasi jaringan cabang cabang apa saja perannya. Kalau sekedar setor dan tarik tunai maka bisa digantikan dengan ATM, agen BTPN Wow, dan aplikasi Jenius.

“Kedepannya fungsi cabang akan terbatas hanya untuk yang besar. Sedangkan untuk area lebih kecil akan dilakukan jemput bola demi melayani nasabah. Kami akan sentralisasi kantor cabang dan digitalisasi layanan,” ujar Anika dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (19/9/2017).

Dia mengatakan peningkatan channel alternatif ini merupakan upaya bank melakukan efisiensi. Channel alternatif berupa agen, ATM dan pusat pelayanan lain menggunakan digital banking.

Peningkatan channel alternatif ini merupakan upaya BTPN untuk melakukan inovasi dan transformasi bisnis. Hal ini seiring dengan berkembangnya digital banking yang memungkinkan melakukan transaksi di perbankan di mana dan kapan saja.

Alasan konversi cabang konvensional ke channel alternatif tersebut karena biasanya nasabah datang ke cabang hanya untuk melakukan tarik dan setor tunai. “Channel alternatif cocok dengan perkembangan perbankan terkini," katanya.

Dengan transformasi ini, menurutnya bisa menyederhanakan layanan. Nantinya cabang BTPN pensiunan dan mikro akan disederhanakan dengan branding cabang BTPN saja. Dampak lainnya ialah ada perubahan job requirement sehingga akan dilakukan edukasi dan retraining SDM yang dimiliki.

”Memang akan ada banyak perubahan model bisnis, seperti kebutuhan SDM di bidang IT yang lebih besar. Apabila ada yang tidak berkenan kami siapkan program pensiun dini dengan pembekalan ilmu. Ini perjuangan yang harus dilakukan untuk berkembang,” ujarnya.

Dari awal tahun sampai Juni 2017 berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2017, BTPN tercatat mengurangi 51 kantor kas menjadi sebanyak 695 cabang. Selain itu kantor cabang utama berkurang 1 menjadi 84 cabang. Alternatif channel tercatat payment point bertambah 13 unit menjadi 161. Sedangkan ATM bertambah 6 unit menjadi 160 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia.

Perseroan terus berinovasi kembangkan layanan Jenius (platform perbankan digital untuk segmen consuming class). Tidak lama lagi Jenius ditargetkan dapat melayani pembayaran e commerce di 25 mitra.

Sebelumnya Head of Digital Banking BTPN Peterjan Van Nieuwenhuizen mengatakan pihaknya selalu menambah fitur layanan di Jenius setiap 6 minggu. Saat ini dalam pilot project ialah layanan payment untuk e commerce yang dibutuhkan masyarakat. Setidaknya ditargetkan akan ada 25 mitra penyedia belanja online yang akan digandeng perseroan.

Strategi ini sejalan dengan visi Jenius yang ingin merangkul semua pihak untuk terus berkolaborasi. “Kami rencanakan tahun ini sudah bisa diluncurkan payment untuk e commerce. Sekitar bulan Oktober 2017 nanti diharapkan launching. Sejauh ini pilot projectnya cukup sukses,” ujar Peterjan beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan fokus pihaknya ialah melayani nasabah dan menciptakan layanan life finance yang nyaman. Karena itu inovasi akan terus dilakukan melalui Jenius. Saat ini memang Jenius fokus pada beberapa layanan seperti tabungan, pembayaran, dan pengaturan. Namun setiap 6 minggu akan selalu ada update terbaru dalam fitur di Jenius. “Saat ini inovasi yang paling signifikan ialah Maxi Saver untuk layanan tabungan yang praktis,” ujarnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7179 seconds (0.1#10.140)